DHARMASRAYA, TOP SUMBAR — Balap sepeda internasional Tour De Singkarak ke 10 tahun 2018 ini sangat sengit, perpacuan yang cukup melelahkan terjadi di etape II Tour de Singkarak (TdS) saat mencapai garis finish di Pulau Punjung, tepatnya di depan Kantor Bupati Dharmasraya Provinsi Sumatera Barat, Senin (05/11/2018). Jarak waktu antara juara 1 dengan sebelas pebalap lainnya mencapai garis finish sangat tipis.
Pada etape II ini menempuh perjalanan sepanjang 240,1 km dari Kota Sawahlunto – Kabupaten Dharmasraya, ini merupakan etape terpanjang pada TdS 2018 ini dikuti oleh 130 pebalap. Perjalanan dimulai dari Kota Sawahlunto dan kawasan geopark, suguhan panorama alam ternyata tidak membuat para pebalap terlena dengan keindahan alam disepanjang perjalanan. Buktinya, pebalap dari Ningxia Sport Lottery (China) Oleksandi Polivoda berhasil mencapai garis paling depan dengan waktu 05.07.30.
Atas keberhasilannya menaklukan etape terpanjang ini, tidak hanya membuat Oleksandi berhak mengenakan jersey yellow, tapi dia juga menjadi raja sprint dan juga berhak menerima green jersey. Kemenangan pertama Oleksandi dari China ini, tidaklah berjalan mudah. Pasalnya, untuk mencapai garis Oleksandi diapit oleh sejumlah pebalap yang berada dekat dengannya. Seperti Robert Muller dari Nex-CCN (Laos) yang menempati finis kedua, hanya berbeda waktu sekitar 3 detik saja.
Ketagangan yang terjadi menjelang finis ini, Muller juga diapit oleh sejumlah pebalapnya yang menginginkan posisi runner up. Alhasilnya, antara posisi kedua, ketiga yakni Ariya Phounsavath Thailand Continental Cyling Team (Thailand), hanya berbeda sekian detik. Perjalanan yang begitu panjang dilalui oleh 130 pebalap ini, direncanakan memakan waktu selama 5 jam. Melihat di perhitungan waktu finis pertama di etape II yang berada di Kabupaten Dharmasraya, mencapai waktu 5 jam 7 menit 30 detik.
Sementara untuk raja tanjakan (King of Mountain) , masih dipegang oleh tim dari Iran yakni Resvani Gerkolay tim Omidia Masshad Team (Iran). Artinya Resvani kembali mengenakan jersey Polka-Dot. Sebelumnya ia juga berhasil menjadi raja tanjakan pada etape I rute Bukittinggi – Sijunjung.
Berbeda dengan untuk pebalap terbaik Indonesia (Best Indonesian Rider), pada etape II ini tidak lagi dipegang oleh Jamalidin Novardianto dari tim PGN Cyling Team. Tim dari KFC yakni Muhammad Abdurrohman dinyatakan sebagai Best Indonesian Rider dengan catatan waktu 08.33.35 pada etape terpanjang ini. Waktu Abdurrohman lebih cepat 02.41 dari Jamal yang berada di posisi kedua.
Etape II ini dimulai pukul 09.00 Wib tadi pagi di Sawahlunto. Biasanya Kota Sawahlunto lebih sering menjadi lokasi finish pada setiap TdS diselenggarakan. Namun pada tahun ini, Sawahlunto menjadi lokasi start. Berkesempatan menjadi lokasi start, merupakan sebuah momen bagi peserta TdS 2018, untuk mengenal lebih jauh serta bisa menikmati keindahan dan kuliner yang ada di Kota Sawahlunto.
Begitu juga disaat dimulainya start, para pebalap melakukan city tour sebanyak satu putaran, sebelum memulai melaju menuju Kabupaten Dharmasraya. Rute city tour yang diarahkan di Sawahlunto itu melewati Taman Segitiga, Pasar Sawahlunto dan berputar ke arah Museum Tambang Batu Bara Ombilin, setelah itu 103 pebalap yang ikut berpacu pada etape II ini melaju menuju Kabupaten Dharmasraya. (H/Rel)