Wagub Sumbar dalam acara Kegiatan pembinaan kepada pengusaha angkutan umum se-Sumatera Barat
PADANG, TOP SUMBAR — Dinas Perhubungan Provinsi Sumatera Barat melakukan pembinaan kepada pengusaha angkutan umum se-Sumatera Barat danga tema Peningkatan Sinegritas Antara Pemerintah Dengan Pelaku Usaha Untuk Menciptakan Profesionalisme Dalam Pelayanan Angkutan Umum yang Efektif dan Efisien, Senin (22/10).
Kegiatan itu dibuka oleh Wakil Gubernur Sumatera Barat Nasrul Abit. Pada kesempatan itu ia mengatakan, para pengelola angkutan mesti mampu menciptakan citra positif yang tidak berobah dalam komitmen dan lebih mementingkan keutungan masa depan yang lebih baik.
“Suatu waktu seorang biro travel dari Jakarta berdialog dengan saya ketika ada pertemuan biro travel se-dunia di Malaysia beberaoa waktu lalu. Mereka merasa dirugikan oleh pengelola angkutan yang main pakuak, main Pakang dalam pemakaian angkutan yang dijanjikan awal tidak sama lagi pada saat pelaksanaan kunjungan, sehingga semenjak itu mereka tidak mau lagi berurusan dengan pengelola angkutan di Sumbar,” ungkap Nasrul Abit.
Menurutnya, ini sesuatu yang memalukan bagi orang Sumatera Barat karena akan berdampak akan kepercayaan orang datang ke Sumatera Barat dengan potensi angkutan yang baik dan lancar. Pasalnya, perilaku ini telah mencoreng kebaikan yang selama ini disuarakan.
“Saat ini Sumbar yang telah mendapatkan sertifikat wisata halal. Untuk itu, semua pihak harus melakukan perubahan kearah yang lebih baik terutama di bidang pariwisata,” katanya.
“Pelayanan Angkutan umum mempengaruhi jumlah wisatawan yang akan datang ke Sumbar,” ujar Nasrul Abit yang diamini Kepala Dinas Perhubungan, Heri Nofriadi, Kepala Perhubungan dan Pengusaha Angkutan Umum Kota/Kabupaten se-Sumatera Barat.
Dijelaskannya, tahun 2018 ini, Sumatera Barat menargetkan jumlah wisatawan dapat mencapai angka 9 juta wisatawan nasional. “Agar jumlah wisatawan bisa meningkat setiap tahun, maka sebagai tuan rumah harus menyediakan pelayan yang aman, nyaman dan ramah,” ujar Nasrul Abit
Nasrul Abit miminta setiap elemen pemerintah Sumatera Barat untuk membangun pariwisata yang baik, jangan hanya memikirkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) tanpa melakukan perbaikan pelayanan dan simpatik yang baik. “Boleh saja memikirkan PAD, tapi harus memikirkan dampak jangka panjang dan multi efek yang didapat, peningkatan pelayanan yang diberikan dapat meberikab rasa aman dan nyaman,” ujarnya.
Multi efek yang dimaksudkan adalah adanya pelayanan yang baik dari segi angkutan umum, rumah makan, penginapan, dan lain sebagainya. Pemerintah Sumatera Barat juga menghimbau setiap pemilik usaha agar tidak menaikkan harga barang atau makanan yang dijual seenaknya. “Diharapkan semua pedagang tidak lagi mamakuak dan menjadi tukang pakang, menaikan harga seenaknya,” ujar Nasrul Abit.
Kejujuran merupakan hal yang harus dipegang dalam setiap kegiatan usaha, pelayanan pengembangan pariwisata di Sumatera Barat. “Ciptakan transportasi yang memberi rasa aman dan nyaman karena hal itu berkaitan dengan peningkatan pariwisata dan kunjungan orangnya,” tandasnya.
Dalam kesempatan itu, Heri Nofriadi mengatakan akan melakukan pembinaan terhadap pengusaha angkutan umum. “Dalam hal ini, Dinas Perhubungan Sumbar akan bekerjasma dengan pengusaha angkutan umum yang ada di Sumbar,” ujarnya. (Syafri)