KABUPATEN SOLOK, TOP SUMBAR — Danau Singkarak adalah sejarah lahirnya balap sepeda internasional Tour de Singkarak (TdS), danau yang terletak antara Kabupaten Solok dan Tanah Datar ini menjadi saksi iven balap sepeda setiap tahun yang diselenggarakan oleh pemerintah. Selain air danau yang jernih bak kaca yang berbinar kemolekan panorama Danau Singkarak dipastikan bakal mampu menyedot perhatian dari 95 pebalap yang tersisa di etape ke III TdS 2018.
Start pada pukul 10.00 WIB di Dermaga Singkarak dan finish di Istano Basa Pagaruyuang, Kabupaten Tanah Datar pada pukul 13.41 WIB, seluruh pebalap yang tersisa diyakini tidak hanya berpacu menjadi yang tercepat. Namun, juga akan berpacu menikmati suguhan keindahan alam Danau Singkarak.
Selain merupakan objek wisata potensial Kabupaten Solok dan Tanah Datar, Danau Singkarak juga sudah menjadi ikon dari sport tourism Tour de Singkarak. Setiap tahun, angka kunjungan wisatawan di objek wisata ini terus meningkat.
Tidak hanya itu saja, dimasing-masing titik atau rute yang dilintasi seperti di Saniang Baka, Batu Taba, Simpang Kubu Karambia, Simabur, Pasar Batusangkar, Gd Indojalito, dan Gedung Nasional, juga menawarkan keindahan dan kearifan lokal yang beragam.
Di etape ke III yang hanya diikuti 95 pebalap ini, lantaran pada etape sebelumnya, ada dua pebalap yang tidak ikut start, lima pembalap keluar ditengah jalannya perlombaan dan, dua pembalap lagi didiskualifikasi.
Dua titik King Of Mountain yang terdapat di kawasan Malalo dan Batipuh, serta tiga titik sprint masing-masing di Malalo, Batipuh dan terakhir di Pagaruyuang, menjadi rintangan yang harus dilalui setiap pembalap. Mereka akan beradu cepat dan kuat untuk menyabet gelar raja sprint dan raja tanjakan di etape ini. (H/rel)