Gubernur Sumbar Irwan Prayitno membuka Pelatihan Asuhan Gizi dan Dietetik (PAGD) VI
PADANG, TOP SUMBAR — Asosiasi Dietisien Indonesia (AsDi) terus melakukan upaya peningkatan pelayanan gizi dan dietetik melalui peran dietiesen maupun nutrisionis rumah sakit yang ada di Indonesia. Untuk itu AsDi yang berada dibawah naungan Persatuan Ahli Gizi Indonesia (Persagi) mengadakan pelatihan asuhan gizi dan dietetik (PAGD) VI di Hotel Grand Inna Muara Kota Padang, Selasa (30/10).
Acara pelatihan asuhan gizi nasional tersebut dilaksanakan selama empat hari yang berakhir pada Jumat, 2 November 2018. Dibuka oleh Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno, dan acara tersebut diikuti 457 peserta dari berbagai daerah di Indonesia. Hadir dalam acara tersebut Direktur Gizi Masyarakat Kementrian Kesehatan, Dinas Kesehatan Pemerintah Provinsi Sumatera barat, Kepala Persatuan Rumah Sakit se-Indonesia serta Ketua DPP (Dewan Pimpinan Pusat) AsDi.
“Pelatihan ini sangat penting dalam rangka peningkatan pelayanan kesehatan. Bangsa yang kuat dikarenakan rakyat bergizi seimbang dan mencukupi. Profesionalisme ahli gizi menjadikan negara kita kuat. Melalui pelatihan ini akan membahas masalah gizi yang hingga saat ini menjadi masalah, sehingga mutu gizi rakyat Indonesia semakin meningkat,” ujar Irwan Prayitno.
Menurut Irwan Prayitno masalah gizi masih terus bermunculan sehingga tenaga gizi perlu dikembangkan sesuai dengan perkembangan dinamika dan tuntutan zaman. “Akibat masalah gizi masih terus dirasakan. Baik stunting (perawakan pendek), wasting (gizi buruk) serta overweight (obesitas). Pelatihan ini akan menyelesaikan permasalahan yang menjadi momok dikalangan masyarakat tersebut. Sehingga diharapkan masyarkat menjadi lebih sehat,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua DPP AsDi Miranti Gotawa mengatakan bahwa saat ini permasalahan gizi saat ini sedang marak sehingga diperlukan pelatihan untuk meningkatkan mutu pelayanan rumah sakit. “Pelayanan gizi yang merupakan bagian dari pelayanan rumah sakit sehingga mempunyai peran untuk meningkatkan kualitas mutu rumah sakit,” ujar Miranti.
Miranti juga menjelaskan bahwa hal itu merupakan tugas dan tanggung jawab tenaga kesehatan terutama tenaga gizi seperti dietisien dan nutrisionis dalam meningkatkan mutu pelayanan gizi berbasis SNARS (Standar Nasional Akreditasi Rumah Sakit).
“Acara ini merupakan upaya dalam mencapai standar tersebut, dengan cara pengembangan sumber daya manusia melalui peningkatan profesionalisme sehingga kualitas pelayanan masyarakat terus meningkat,” jelasnya. (Syafri)