Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno serta yang lainnya
BUKITTINGGI, TOP SUMBAR — Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno meminta pihak Perbankan untuk lebih memperhatikan petani terutama dalam penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) guna membantu permodalan.
“Jangan persulit petani yang ingin mengambil KUR atau pinjaman lain untuk modal mengembangkan pertanian mereka,” ucap Irwan saat membuka kegiatan Pengembangan Kawasan Inklusi Keuangan Terpadu dengan Nagari Mandiri Pangan di Pusat Pengembangan SDM Regional Bukittinggi Baso Kabupaten Agam, Rabu (17/10).
Menurut Gubernur Sumatera Barat, petani bisa terlepas dari jeratan rentenir yang bunga atas pinjaman sangat besar. “Kalau bunga pinjaman kepada rentenir dalam setahun bisa sampai 600 persen, sedangkan KUR hanya 7 persen saja,” ungkapnya.
Irwan Prayitno mengatakan, alasan petani meminjam modal kepada rentenir dengan alasan prosesnya yang sangat mudah dan tidak lama. Hal tersebut berbanding terbalik dengan peminjaman modal di bank-bank yang urusannya lama, banyak persyaratan yang harus dipenuhi.
“Seharusnya pihak bank harus memberi perhatian yang lebih kepada petani, faktanya Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Sumbar yang tertinggi adalah dari sektor pertanian mencapai 23 persen dan tenaga kerja pun banyak diserap dari sektor pertanian, jadi rugi bila tak peduli kepada petani,” ucapnya.
Gubernur Sumatera Barat juga meminta kepada setiap daerah, agar anggaran untuk bidang pertanian harus proposional. “Jika petani sudah sejahtera, maka masyarakat madani bisa terwujud,” sebutnya.
Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Perwakilan Sumatera Barat Darwisman menyampaikan, untuk tahun 2018 target KUR di Sumatera Barat adalah Rp4,45 triliun, dan dia optimis hingga akhir tahun realisasinya bisa mencapai target. “BRI punya target Rp2,2 triliun dan sudah terealisasi Rp1,9 triliun, kemudian untuk Bank Nagari target Rp1,1 triliun dengan realisasi Rp700 miliar, sedangkan BNI sudah melampaui target yakni Rp925 miliar dan yang terealisasi Rp956 miliar, terakhir Bank Mandiri terget Rp790 miliar terealisasi Rp748 miliar,” ungkapnya.
Untuk tahun 2019, dia juga berharap agar jumlah KUR yang diberikan pusat lebih meningkat, sehingga masyarakat yang bisa dibantu pun lebih banyak. (Syafri)