DHARMASRAYA, TOP SUMBAR — Pemerintah Kabupaten Dharmasraya melalui Dinas Pertanian terus berinovasi untuk meningkatkan kesejahteraan petani. Salah satunya adalah lewat pelaksanaan program integrasi sawit dengan padi inpago. Dengan turut bekerjasama dengan BPTP Sumatera Barat, saat ini Dinas Pertanian Kabupaten Dharmasraya tengah melakukan upaya pengembangan program tersebut.
Uji coba integrasi sawit dengan padi inpago ini pun sudah dilaksanakan di sawit percontohan Pemkab Dharmasraya di Koto Padang, dan sudah dilaksanakan panen raya Kamis (15/11/2018). Acara penen raya ini juga dirangkaikan dengan kegiatan Temu Lapang Pengembangan Padi Gogo Dalam Gawang Tanaman Perkebunan Melalui Pendekatan Model Larigo Super.
Menurut Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Dharmasraya, Darisman, hasil pengintegrasian padi varietas 9 inpago dengan sawit ini cukup menjanjikan, baik produksi padinya, maupun dampaknya terhadap tanaman sawit. Itulah kenapa, pemerintah daerah melalui Dinas Pertanian berupaya melakukan pengembangan program ini di kalangan petani Dharmasraya. Karena program ini diyakini dapat memberikan dampak pada peningkatan pendapatan petani, apalagi memang kondisi lahan di Dharmasraya cukup potensial untuk pengembangan program tersebut.
Program integrasi sawit dan padi inpago ini, imbuh Darisman, juga bertujuan untuk mendukung program replanting sawit di Kabupaten Dharmasraya. Sebagaimana diketahui, dengan bantuan pemerintah pusat, Pemerintah Kabupaten Dharmasraya akan mereplanting tanaman sawit rakyat seluas 2.000 hektar pada tahun 2018 ini.
Adanya replanting ini, sebut Darisman, dampaknya tentu akan membuat para petani tidak dapat menikmati hasil sawit untuk sementara waktu. “Itulah kenapa, kita ingin mendorong petani untuk mengembangkan padi inpago ini dalam gawang tanaman sawit, sehingga petani tetap dapat menikmati hasil, menjelang tanaman sawit yang direplanting tersebut berproduksi,” terang Darisman.
Sementara itu, Bupati Dharmasraya, Sutan Riska Tuanku Kerajaan melalui Kepala Bappeda, Andi Sumanto, dalam kesempatan yang sama mengatakan, program integrasi padi dan sawit ini merupakan program yang sangat dibutuhkan masyarakat terutama sebagai program dampingan replanting sawit.
“Pemerintah Kabupaten Dharmasraya sangat serius dan konsen untuk membangun Dharmasraya, salah satunya melalui sektor pertanian. Kita sudah siapkan anggaran untuk program dampingan ini,” tandasnya.
Turut hadir dalam acara tersebut Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Provinsi Sumatera Barat, BPTP Sumbar, Kabag Humas Kabupaten Dharmasraya, Arwinta, Penyuluh dan Kelompok Tani penerima bantuan replanting sawit tahun 2018. (Yanti/Hms)