BUKITTINGGI, TOP SUMBAR — Dari tahun 2014 lalu hingga sekarang Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kempanrb) mengadakan kompetisi inovasi pelayanan publik untuk semua lembaga, baik di kementrian, pemerintahan provinsi, dan kabupaten/kota.
Setiap tahunnya terpililih 99 pemuncak inovasi dari ribuan proposal yang masuk ke kementerian. Pada tahun 2018 ini, Unit Perinatologi RS Ahmad Mukhtar Bukittinggi mendapat penghargaan Top 99 inovasi pelayanan publik dari 2894 inovasi yang berkompetisi.
Inovasi yang dihadirkan adalah “BASABA” dalam upaya menurunkan angka kematian bayi. Inovasi ini adalah perawatan bayi dengan metode kangguru oleh bapak bayi, karena dalam berbagai hal ibu tak dapat dihadirkan.
Kegiatan ini terbukti dapat menurunkan lama rawatan, menurunkan biaya pengobatan, dan menurunkan angka kematian, karena inovasi ini memberikan lingkungan yang kondusif yang menggantikan lingkungan dalam rahim serta memungkinkan bayi akan bertumbuh dengan baik.
Penghargaan ini diserahkan oleh Menteri PAN RB Syafrudin, dengan harapan dapat memotivasi yang lain agar dapat menbuat inovasi dalam memajukan unit dan lembaga masing masing. Penyerahan penghargaan Top 99 inovasi pelayanan publik BASABA ini merupakan salah satu dari 13 inovasi propinsi yang terpilih.
Penyerahan penghargaan ini dihadiri oleh Gubernur Sumatra Barat Irwan Prayitno, Direktur Rumah Sakit Ahmad Mukhtar Bukittinggi Dr. Khairul, Sp. M dan inovator BASABA ini dr. Rahmi Yetti Sp. A di Shangrilla Hotel Surabaya, Jumat (19/09/2018).
Untuk inovasi BASABA ini, penilaian inovasi versi Ombudsman merupakan peringkat inovasi terbaik satu di Sumbar, dan penilaian Kemendagri merupakan inovasi terbaik dua.
Penghargaan Top 99 ini adalah yang ke dua kali diterima RS Ahmad Mukhtar Bukittinggi setelah dua tahun sebelumnya tiga tungku sajarangan dalam pengendalian TB paru. (H/red)