Wakil Gubernur Nasrul Abit dan yang lainnya saat melintasi Jembatan Gantung di Batu Busuk
PADANG, TOP SUMBAR — Kota Padang adalah Ibu Kota Provinsi Sumatera Barat, namun belum meratanya pembangunan yang terjadi di daerah yang jauh dari pusat kota, menghadirkan berbagai problematika tersendiri ditengah-tengah masyarakat. Salah satunya daerah Batu Busuk Kelurahan Lambung Bukik, Kecamatan Pauh Kota Padang.
Di tengah menggeliatnya pembangunan Kota Padang lainnya, daerah Batu Busuk masih terdapat jembatan gantung yang kondisinya sangat memprihatinkan. Padahal jembatan itu akses satu-satunya bagi masyarakat yang tinggal di kawasan paling ujung Batu Busuk tersebut.
Hal itu terungkap dari kunjungan Wakil Gubernur Sumatera Barat Nasrul Abit ke Batu Busuk, Kamis (23/8) saat peresmian Mushalla Gerbang Langit. Masyarakat menyebutkan, masih ada jalan sepanjang 2,2 kilometer di kawasan yang berada di hulu sungai Batang Kuranji masih sulit untuk dilewati.
Warga menyapa kehadiran Wakil Gubernur Sumatera Barat Nasrul Abit di Batu Busuk yang merupakan salah satu daerah pertanian di Kota Padang.
“Kami atas nama masyarakat Batu Busuk menyampaikan terima kasih, atas kedatangan Wagub dan rombongan yang telah melihat daerah ini. Semoga ke depannya dapat berdampak terhadap perhatian pemerintah terhadap Batu Busuk,” sebut Ketua RW 03 Batu Busuk, Lambung Bukik Anwar Z.
Anwar Z. menceritakan, dahulunya Batu Busuk sangat terisolir dan terbelakang. Namun seiring perjalanan waktu telah terjadi peningkatan, namun masih ada beberapa keinginan masyarakat untuk lebih memajukan daerah Batu Busuk. Diantaranya agar jembatan buai yang ada di Patamuan bisa segera rampung, dimana masyarakat setempat telah swadaya membangun pondasinya.
“Jembatan yang pak Wagub lewati tadi kondisinya juga memprihatikan. Kami berharap jembatan menuju Musalla Gerbang Langit ini dapat diperbaiki. Begitu juga jalan sepanjang 2,2 kilometer dapat dibangun, karena kerangga jalan selebar 6 meter telah ada. Kalau soal tenaga, kami masyarakat di Padang Pinggir Kota (Papiko) ini siap membantu,” ucapnya.
Nasrul Abit dalam mendengar aspirasi dan harapan masyarakat Batu Busuk tersebut, menyampaikan jangan sampai ada lagi istilah pinggir kota, sebab semuanya harus sama-sama dibangun.
”Jika kabupaten/kota tidak mampu, maka bisa dibantu oleh provinsi, bahkan oleh pemerintah pusat,” katanya.
Kita terus berupaya, dilanjutkan Nasrul Abit, agar tidak ada lagi daerah yang masih tertinggal dan terisolir. Malu kita daerah masih ada daerah seperti ini. Percepatan pembangunan daerah perlu perhatian semua pihak. Salah satunya untuk kelancaran transportasi, sebab itu akan berdampak terhadap peningkatan perekonomian masyarakat.
Menurut Nasrul Abit, selain berharap dari Pemerintah Kota (Pemko) Padang, para anggota dewan DPRD Padang juga seharusnya dapat membantu melalui dana pokok pikirannya agar jembatan yang kondisinya sangat mengkhawatirkan untuk dilintasi itu dapat terbangun, begitu juga untuk jalan sepanjang 2,2 kilometer tersebut.
“Kalau melihat kewenangannya, ini tentunya kewenangan Kota Padang. Tapi kalau Pemko Padang tak dapat membantu agar ada kerangka jembatan di tahun 2019, minimal lantai dibuat dari plat sehingga aman untuk dilintasi,” terangnya.
Nasrul abit lebih menjelaskan begitu juga soal jalan sepanjang 2,2 kilometer tersebut, ia mengharapkan jalan tersebut dapat menjadi jalan lingkar sehingga melancarkan akses masyarakat. Dengan kebersamaan tentunya setiap pembangunan ini dapat dilaksanakan.
“Jalannya hanya sepanjang 2,2 km. Jika tidak segera dibangun cerita masyarakat soal papiko akan lebih panjang dari jalan ini. Kita tentunya akan memantau. Kami butuh informasi. Jika terbentur di Pemko, pokir salah satu anggota dewan dapat diarahkan untuk pembangunan jembatan dan jalan di Batu Busuk ini,” ucap Nasrul Abit. (Syafri)