PADANG, TOP SUMBAR — Tim Densus 88 Antiteror menangkap lima orang terduga teroris di Sumatera Barat. Lima orang itu ditangkap di empat lokasi berbeda. Penangkapan lima orang terduga teroris dimulai sejak subuh menyebar di Kota Padang, Bukittinggi, dan Payakumbuh.
“Iya betul, tiga orang ditangkap di Padang, satu orang di Bukittinggi, satu di Payakumbuh,” kata Kabid Humas Polda Sumbar Kombes Syamsi, Senin (13/8/2018).
Dari lima terduga teroris, tiga orang ditangkap di Padang, terduga teroris yang diamankan berprofesi sebagai penjual garam. Dia dibawa dari rumahnya di Kalumbuk, Taruko 1, Kecamatan Kuranji, Kota Padang. Dari dua rumah yang digeledah, Densus 88 juga mengamankan barang bukti, di antaranya parang, panci, dan buku-buku agama.
Tim Densus 88 awalnya menggerebek sebuah rumah warga terduga teroris di kawasan Linggarjati, Tabing, Kecamatan Koto Tangah. Sejumlah personel kepolisian dari Polda Sumbar juga turut membantu.
Di rumah milik warga bernama Samiyem, petugas mencari menantunya berinisial ES, yang sehari-hari bekerja sebagai penjual garam. Namun, orang yang dicari sedang tidak di rumah. Menurut Samiyem, menantunya tengah di Mentawai mengantarkan hewan kurban sapi. Petugas akhirnya hanya mengamankan sejumlah buku agama, sejumlah panci, ransel, dan barang lainnya.
“Tadi yang diperiksa semua termasuk buku-buku dan lemari pakaian. Yang disita buku-buku agama, panci untuk kemping, hp, paspor, tiket-tiket yang sudah tidak berlaku,” ujarnya.
Menurut Samiyem, selama ini menantunya bekerja sebagai pedagang garam. Sebelum menetap dua tahun bersamanya di Padang, menantunya pernah ke Malaysia dan Turki.
“Ke sana untuk ngantar bantuan dulu, dulu kerja di hotel. Sekarang sedang ke Mentawai ngantar sapi kurban,” kata Samiyem.
Densus 88 selanjutnya melakukan penggeledahan di daerah Kalumbuk, Taruko 1, Kecamatan Kuranji, Kota Padang, milik waga bernama Momon yang juga penjual garam. Densus kemudian mengamankan seorang pria berinisial W, yang merupakan rekan dari M.
Tim turut mengamankan sejumlah buku agama dan sebuah parang. Usai penggeledahan, Densus 88 memasang garis polisi di sekeliling rumah Momom dan membawa W ke mobil petugas.
Ketua RT 01 RW 04 Kelurahan Kalumbuk Susi Kasti yang turut mendampingi tim saat menggeledah rumah tersebut memaparkan, petugas mengaku sedang mencari seorang terduga teroris. Namun, orang yang dicari tidak di rumah.
“Petugas mengambil buku-buku agama dan parang. Petugas mengamanakan satu orang, teman-teman mereka juga. Aktivitas mereka selama ini biasa, jualan garam,” kata Susi Kasti.
Hingga berita ini diturunkan, petugas Polda Sumbar belum bisa dimintai keterangan terkait penggerebekan terduga teroris itu. Sementara itu, warga yang terkejut dengan kedatangan Tim Densus 88 dan Polda Sumbar masih tampak ramai di kawasan rumah yang digeledah petugas. (Hanny)