Wagub Sumbar Nasrul Abit saat menerima penghargaan TPID dari Presiden RI Joko Widodo
JAKARTA, TOP SUMBAR — Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatra Barat kembali mendapat penghargaan sebagai Provinsi, Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) terbaik 2017 untuk kawasan Sumatra. Yang mana, seperti tahun-tahun sebelumnya, Sumatera Barat juga meraih penghargaan yang sama. Penghargaan tersebut diserahkan langsung oleh Presiden Republik Indonesia Joko Widodo di Hotel Grand Sahid Jakarta, Kamis (26/7).
”Penghargaan ini merupakan kerja keras secara terpadu dan berkesinambungan di Pemerintah Sumatera Barat. Sebagai Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) dinilai sukses dalam mengendalikan tingkat inflasi sejak 2016, sampai 2017 dan hingga 2018 tingkat inflasi di Sumatera Barat di bandingkan dengan 3 tahun sebelumnya mengalami penurunan hingga Sumatera Barat berada di posisi terendah ke 4, di seluruh Indonesia setelah Provinsi Sumatera Utara, Riau dan Bali,” ungkap Nasrul Abit
.Disebutkan Nasrul Abit, terjaganya tekanan inflasi pada periode lebaran tahun 2018 tidak terlepas dari kesigapan TPID di Sumatera Barat dalam mengantisipasi kenaikan permintaan dalam menghadapi Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN).
“Upaya tersebut antara lain diwujudkan melalui peningkatan sinergi untuk menjaga ketersediaan, dan kelancaran pasokan bahan pangan strategis, khususnya saat Ramadhan dan Idul Fitri 2018,” katanya.
Kondisi tersebut, lanjutnya, tercermin dari berbagai program pasar murah dan Sidak pasar yang dilakukan oleh Pemerintah, baik di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota menjelang lebaran
berjalan dengan baik dan sesuai dengan target yang ditetapkan.
“Keberhasilan pengendalian inflasi Sumatera Barat, juga berkaitan dengan komunikasi ekspektasi inflasi kepada masyarakat. Upaya tersebut antara lain dilakukan dengan menggandeng ulama untuk memberikan himbauan kepada masyarakat, agar tidak melakukan konsumsi berlebihan saat Ramadhan,” jelasnya.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) beberapa waktu lalu, Provinsi Sumatra Barat melanjutkan raihan tingkat inflasi rendah pada Mei 2018, yang bertepatan dengan awal Bulan Puasa. BPS Sumatera Barat mencatat, inflasi bulanan di Kota Padang pada Mei 2018 sebesar 0,46 persen. Sedangkan Kota Bukittinggi justru mengalami deflasi sebesar -0,39 persen. Secara tahun kelander, inflasi Kota Padang dan Bukittinggi masing-masing 1,12 persen dan 0,54 persen.
“Rendahnya laju inflasi bulan lalu bukan karena daya beli masyarakat yang anjlok. Melainkan karena terjaganya tingkat inflasi lebih disebabkan pasokan bahan pangan strategis yang mencukupi, dan keberhasilan pemerintah dalam menghimbau warganya agar tak terlampau konsumtif selama puasa,” ucapnya.
Dikatakannya Nasrul Abit, misalnya harga cabai rendah, pasokan berlebih. Kemudian keberhasilan Pemprov Sumatera Barat bersosialisasikan supaya masyarakat tidak konsumtif dinilai cukup sukses. Karena pasokan cukup ada, dan masyarakat tidak takut kehabisan pasokan. Keberhasilan ini merupakan kebanggaan bersama, atas nama Pemprov Sumatera Barat, Bapak Gubernur Irwan Prayitno menyampaikan ucapan terima kasih kepada TPID Sumatera Barat dan semua pihak yang telah bekerja baik dalam menekan inflasi daerah. diharapkan ini dapat menjadi inspirasi dan semangat mendorong membangun bersama dalam mewujudkan kesejahteraan masyarakat di Sumatera Barat. (Syafri)