PADANG, TOP SUMBAR — Memperingati hari gugurnya seorang pahlawan nasional Bagindo Azis Chan yang ke-71, Pemerintah Kota Padang bersama unsur Forkopimda dan seluruh elemen masyarakat kembali melaksanakan upacara di Lapangan Imam Bonjol Padang, Kamis pagi (19/7).
Upacara yang juga diikuti ratusan peserta berasal dari kelompok pemuda dan siswa sekolah itu dipimpin oleh Walikota Padang Mahyeldi Ansharullah. Juga hadir anak dan keluarga almarhum Bagindo Aziz Chan serta para kumpulan pejuang veteran Kota Padang. Sementara Tema yang diangkat yakni “Dengan memperingati gugurnya pahlawan nasional Bagindo Aziz Chan, mari kita tingkat persatuan dan kesatuan”.
“Tanggal 19 Juli merupakan hari bersejarah yang harus kita ingat khususnya masyarakat Kota Padang. Dimana tepat 71 tahun yang lalu telah terjadi peristiwa heroik, yaitu gugurnya seorang Bagindo Aziz Chan Walikota Padang kedua yang ditembak secara ganas oleh serdadu Belanda. Maka itu, melalui upacara yang rutin dilaksanakan tiap tahun ini sebagai penghargaan kepada almarhum Bagindo yang banyak berjasa untuk negara ini khususnya Kota Padang,” kata Mahyeldi dalam pidatonya.
Mahyeldi mengulas, semasa hidupnya Bagindo Aziz Chan telah memulai perjuangannya semenjak mahasiswa sampai ditunjuk menjadi Walikota Padang sejak 15 Agustus 1946 sampai 19 Juli 1947. Bagindo adalah pamong masyarakat Kota Padang yang tidak kenal lelah, berjiwa pemberani, dekat dengan masyarakat serta pantang menyerah demi mempertahankan kehormatan bangsa dan negara.
“Kita tentu ingat perkataan beliau yang sangat terkenal dengan “Langkahi mayat saya dahulu, baru Belanda dapat memperluas wilayahnya”. Hal ini tentunya bisa kita teladani dan kita pakai dalam kehidupan sehari-hari demi menjaga persatuan dan kesatuan untuk kedaulatan bangsa dan negara yang kita cintai ini,” ujar wako dengan semangat berapi-api.
Lebih lanjut Walikota menyerukan, seiring semakin jauhnya rentang waktu dari masa perjuangan Bagindo Aziz Chan, untuk di masa sekarang diharapkan jangan sampai melemah baik dari pemahaman dan penghayatan nilai kepahlawanan dari sosok pahlawan nasional tersebut. Karena dengan terus dipeliharanya semangat juang itu, diharapkan bisa menjadi dasar dalam kehidupan sebagai sumber motivasi dalam melestarikan nilai-nilai keperintisan kejuangan dan kepahlawanan. Terutama dimulai sejak dini sampai perguruan tinggi baik di lembaga formal maupun informal.
“Sebagai ungkapan terima kasih atas jasa perjuangan dan pengorbanan almarhum Bagindo Aziz Chan, mari kita semua membalasinya dengan senantiasa memantapkan komitmen moral untuk menyatukan tekad dan langkah guna mewujudkan cita-cita perjuangan beliau. Tentunya dengan bekerja keras, ulet, jujur serta penuh pengabdian kepada masyarakat, bangsa dan negara,” tukasnya.
Ditambahkan, adapun beberapa makna yang dapat diambil melalui perjuangan Bagindo Aziz Chan antara lain, bagi generasi penerus bangsa agar menjadikan jasa-jasa yang telah diberikan seorang Bagindo Aziz Chan sebagai sumber inspirasi dalam meningkatkan wawasan dan ilmu pengetahuan.
“Selanjutnya, kita juga harus contoh tentang kepedulian beliau kepada keamanan masyarakat seperti ancaman moral bagi generasi penerus bangsa dengan cepat merespon setiap permasalahan yang dihadapi melalui gerakan yang positif dan menyentuh melalui peningkatan nilai-nilai religius,” imbuh Mahyeldi seraya mengakhiri sambutan.
Seperti diketahui, Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Padang seperti biasanya bersama berbagai forum pemuda se-kota Padang juga melaksanakan Napak Tilas dengan berjalan beriring-iringan melewati beberapa lokasi tempat perjuangan Bagindo Azis Chan. Hal ini dilakukan untuk mengenang sekaligus mengingat perjuangan sekaligus upaya Bagindo Azis Chan dalam membangun ibukota provinsi Sumatera Barat. (David/Adi/Fsl/Im)