PADANG, TOP SUMBAR — Turnamen Gala Siswa Indonesia (GSI) selaku ajang tahunan dalam kompetisi sepakbola antar siswa SMP di Tanah Air resmi dibuka Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy untuk tingkat Kota Padang di Lapangan Sepakbola Imam Bonjol Padang, Jumat pagi (6/7).
Melalui ajang ini diharapkan mencetak bibit-bibit sepak bola nasional yang dijaring antara daerah di Indonesia.
Mendikbud mengatakan, melalui program GSI diharapkan terutama untuk menghadirkan industri sepak bola yang nantinya turut mewarnai kemajuan Indonesia di masa mendatang. Pasalnya, tidak ada jenis olahraga yang mampu masuk ke ranah industri seperti sepak bola. Oleh karena itu, pembinaan dan pencarian bakat sangatlah penting dilakukan sedini mungkin.
“Bicara sepakbola tidak hanya otot, tetapi juga olahraga otak. GSI merupakan wadah pelajar SLTP dala mengimplementasikan bakat melalui olahraga yang dikembangkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) bekerja sama dengan KONI dan PSSI,” kata Muhadjir dalam sambutannya sewaktu membuka GSI tingkat Kota Padang tahun 2018 itu.
Dijelaskannya, sejak diluncurkan pemerintah melalui Kemdikbud bersama PSSI dan KONI, GSI tengah memasuki tahap kompetisi di berbagai di daerah. Berdasarkan data, hingga 4 April 2018 tercatat 7.970 sekolah yang berasal dari 229 kabupaten dan 1.986 kecamatan dari seluruh provinsi sudah melakukan registrasi untuk mengikuti kompetisi GSI 2018.
Menurut Mendikbud, sepak bola merupakan jenis olahraga paling lengkap dalam mendukung program Penguatan Pendidikan Karakter (PPK), yang juga menjadi program utama Kemdikbud. Pasalnya, dalam olahraga sepak bola terdapat kompetisi, latihan, kerja sama, sportivitas, kerja tim, sikap menghargai lawan dan teman, serta adu taktik.
“Sepak bola adalah olahraga yang memadukan kekuatan otot dan otak secara bersamaan, yang membutuhkan konsentrasi penuh. Jadi, boleh dikatakan sepak bola memuat cakupan di dalamnya secara lengkap dalam program PPK,” kata Menteri bersemangat.
Menurutnya lagi, pembinaan yang dilakukan sejak dini perlu dilakukan agar dapat mendeteksi bakat siswa. Ketika siswa berada di jenjang SMP, bakat istimewanya bisa dibina lebih intensif.
“Maka itu GSI kini sudah memasuki tahap kompetisi di sejumlah daerah. GSI menjadi salah satu cara bagi pemerintah dalam rangka pencairan bakat, yakni mencari bibit-bibit baru pemain sepak bola yang memang benar-benar istimewa.
Penyelenggaraannya dilakukan melalui beberapa tahap, mulai dari sistem seleksi tingkat kecamatan, kabupaten atau kota, hingga provinsi. Tahap akhir adalah adalah final yang akan diselenggarakan di Stadion Gelora Bung Karno (GBK). Untuk itu, kita sangat mengapresiasi respon positif bagi Pemerintah Kota Padang yang terlihat serius menyikapi GSI seperti pada hari ini,” tambahnya.
Sementara itu, Walikota Padang H. Mahyeldi Ansharullah menyampaikan atas nama Pemerintah Kota Padang berterima kasih kepada Kemendikbud melalui helatan GSI. Hal ini tentu akan menggerakkan para murid SMP khususnya di Kota Padang dalam menunjang persepakbola di usia remaja.
“Karena memang, kita di Kota Padang sangat intens menggelorakan olahraga sebagai gaya hidup masyarakat khususnya bagi generasi muda. Contoh saja, meski di pusat dan daerah lainnya tidak menggelar Liga Pendidikan Indonesia (LPI) kita di Padang tetap melaksanakannya. Kenapa ini kita lakukan, tentu bagaimana generasi muda perlu diberikan aktifitas positif sehingga kecerdasan intelektualnya juga diiringi dengan fisik yang memadai sebagai generasi penerus bangsa,” imbuh Mahyeldi sembari mengucapkan terima kasih kepada Menteri dan pihak penyelenggara GSI lainnya.
Seperti diketahui, untuk GSI 2018 di tingkat Kota Padang ini, diikuti tiga kecamatan yakni Padang Utara, Padang Timur dan Nanggalo yang telah melalui proses verifikasi dan kualifikasi. Untuk laga pembuka kali ini diisi antara tim Kecamatan Padang Utara vs Padang Timur. Bagi tim pemenang akan mewakili Kota Padang untuk bersaing di tingkat provinsi nantinya.(Hms)