Wakil Gubernur Sumbar Nasrul Abit dalam acara Halal Bi Halal dan silaturrahmi Ikatan Keluarga Air Haji (IKAH) Pesisir Selatan
PADANG, TOP SUMBAR — Generasi muda harus kreatif dan inovatif dalam mencari pekerjaan, atau berinovasi membuka lapangan usaha. Jangan sampai setelah menamatkan pendidikan di perguruan tinggi menjadi pasif, sehingga masih bergantung pada orang tua.
Hal itu disampaikan oleh Wakil Gubernur Sumatera Barat Nasrul Abit pada acara Halal Bi Halal dan silaturrahmi Ikatan Keluarga Air Haji (IKAH) Pesisir Selatan di Aula Kantor Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Sumatera Barat. Senin (23/7).
“Kita mesti berjuang memperbaiki hidup sejak dini. Bekerja tidak mesti jadi pegawai negeri, saya percaya berusaha lebih mandiri itu tentu lebih baik karena peluang untuk mendapatkan kesejahteraan kehidupan akan lebih, cepat dan lebih besar. Sehingga apa yang diimpi-impikan akan dapat diwujudkan,” ujar Nasrul Abit.
Hadir pada kesempatan tersebut Ketua Umum IKAH Sengaja Budi Syukur, Nazrizal, Ketua Harian Zulkifli Aziz, Sekretaris Harben Sani, dan Ikatan Persatuan Pemuda Air Haji (IPPAH).
Menurut Nasrul Abit, banyak orang besar yang telah berjuang semenjak masih dalam proses pendidikan, bahkan ada yang masih Sekolah Menegah Atas (SMA) telah memulai kreatifitasnya. Dan ia berharap, hal positif seperti itu bisa ditiru oleh generasi muda saat ini.
“Silaturrahmi perlu terus kita jaga, karena dari silaturrahmi banyak hal yang dapat kita upayakan dalam pemikiran, bagaimana memajukan pembangunan di daerah serta bagaimana mensejahterakan dunsanak-dunsanak kita yang ada di kampung,” ucapnya.
Selain itu Wakil Gubernur Sumatera Barat juga mengapresiasi mahasiswa mahasiswi asal Kecamatan Linggo Sari Baganti yang ikut aktif menjadi pengurus IKAH, dan ini membuktikan adanya pembinaan kader yang berkelanjutan serta berkesinambungan untuk pembangunan Air Haji secara umum.
“Oleh karena itu saya mengimbau kepada generasi muda, belajarlah dengan serius dan pahami pelajaran secara utuh jangan setengah-setengah. Ketekunan, keuletan, kegigihan dan kerja keras itu mesti dimiliki dalam memenangkan persaingan global saat ini,” terangnya.
Jika diingat kembali sejarah berdirinya sekolah unggul SMA 3 Painan, ungkap Nasrul Abit, ide tersebut muncul diawali dari hasil survei suatu lembaga yang menyatakan anak-anak Sekolah Menengah Pertama (SMP) Pesisir Selatan memiliki nilai IQ lebih tinggi daripada daerah-daerah lain di Sumatera Barat. Salah satu penyebabnya adalah tingkat konsumsi ikan oleh anak-anak Pesisir Selatan cukup tinggi, dimana ikan mengandung asupan gizi yang tinggi bagi perkembangan otak anak.
“Pertanyaan yang muncul setelah saya membaca hasil survey tersebut adalah mau kemana anak-anak cerdas Pessel itu? Menjawab pertanyaan itu maka muncullah ide kami untuk membuat SMA unggul yang diisi oleh lulusan-lulusan terbaik SMP di Pesisir Selatan dan mereka diasramakan. Semua itu bertujuan agar pendidikan anak-anak kita mampu bersaing dengan daerah lain dalam kompetisi memasuki perguruan tinggi terbaik,” katanya.
Ia menambahkan, siapa yang tidak akan bangga tamatan Pesisir Selatan menjuarai, dan diakui kemampuannya, itulah guna pembangunan dilakukan dalam meningkatkan derajat, martabat dan kesejahteraan masyarakat. (Syafri)