Wakil Gubernur Sumbar beserta yang lainnya saat Aksi Bersih Pantai
KABUPATEN AGAM, TOP SUMBAR — Mayoritas pesisir pantai di Indonesia dicemari sampah, terutama limbah plastik. Kondisi tersebut juga terjadi di hampir seluruh pantai di Sumatera Barat. Bahkan, tak jarang bibir laut hingga lingkungan bermain di sekitar pantai juga dikotori banyak sampah.
“Membersihkannya perlu kepedulian bersama. Sampai kini, mayoritas kebersihan pantai kita belum terjaga itulah yang menjadi dasar saya, mengajak Wakil Bupati Agam saudara.Trinda Farhan Satria, Jajaran TNI dan OPD terkait tergerak untuk melakukan aksi gerakan bersih pantai,” kata Nasrul Abit saat “Aksi Bersih Pantai” di Pasie Tiku, Kecamatan Tanjung Mutiara Kabupaten Agam, Selasa pagi (17/7).
Nasrul Abit menyebutkan, aksi ini hanya stimulan alias merangsang semangat kepedulian sekaligus memberikan penyadaran, agar masyarakat cinta bersih dan tidak buang sampah sembarangan.
“Selain masyarakat, pedagang yang berjualan di sekitar pantai Tiku juga wajib menjaga kebersihan. Tidak kalah pantai kita dengan Bali. Tapi, kenapa ramai? Selain budaya pelayanan, kebersihan juga mereka utamakan,” ingatnya.
Tempo hari saya ke Medan, lanjutnya, ada yang cerita. Saat ke Sumatera Barat mereka keliling pantai. Mereka menyebut, ada pantai yang sangat kotor, tapi tak usah saya sebut pantainya. Ini menandakan budaya bersih kita belum tumbuh.
“Kebersihan pantai adalah cara terbaik untuk merangsang wisatawan datang dan kembali datang ke Sumbar. Apalagi, tingkat kunjungan wisata kian meningkat. Sampai akhir Juni 2018 saja misalnya, lebih 1,6 juta orang berkunjung ke seluruh destinasi wisata di Ranah Minang,” ungkapnya.
Kalau tempat kita nyaman bersih, imbuhnya, tentu pengunjung ingin kembali datang. Kalau kotor, tidak nyaman, tentu hal itu terjadi. Makanya, pantai harus bersih, sehat dan tidak kotor harus kita wujudkan.
“Namun yang saya sayangkan terhadap para pedagang sekitar, kita bersih-bersih disini tetapi mereka hanya duduk tak peduli dan terkesan cuek dengan Aksi Bersih Pantai ini. Semoga kedepan sikap demikian bisa diubah oleh masyarakat kita, karena ketika pantai bersih, pengunjung akan nyaman, ketika kunjungan ramai maka ekonomi para pelaku usaha juga akan ikut terangkat, semoga,” harapnya. (Syafri)