Suasana pertemuan Ketua DPRD Provinsi Sumatera Barat Hendra Irwan Rahim dengan jajaran PT. Pupuk Iskandar Muda
PADANG, TOP SUMBAR — Dengan melakukan kunjungan ke Sumatera Barat, jajaran PT. Pupuk Iskandar Muda bisa melihat langsung kondisi di lapangan, terkait dengan penyaluran pupuk bersubsidi. Yang mana ini merupakan tugas dari segenap jajaran PT. Pupuk Iskandar Muda yang diamanatkan oleh PT. Pupuk Indonesia maupun Presiden Indonesia.
Hal itu disampaikan oleh Presiden Direktur PT. Pupuk Iskandar Muda Husni Achmad Zaki usai pertemuan jajaran PT. Pupuk Iskandar Muda dengan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah DPRD Provinsi Sumatera Barat Hendra Irwan Rahim di Rumah Dinasnya di Padang, Senin (9/7).
“Pupuk ini tidak boleh langka di lapangan dan harus selalu tersedia pada saat dibutuhkan oleh petani,” ujar Husni Achmad Zaki.
Pendistribusian Pupuk Iskandar Muda ke Sumatera Barat, dilanjutkan Husni Achmad Zaki, tahun ini kita memperoleh alokasi sesuai dengan anggaran yang ditetapkan oleh Kementerian Pertanian sebanyak kurang lebih 70 ton pertahun.
“Namun, dalam dalam pelaksanaan jika dirasa kurang pada semester atau kloter terakhir bisa ditambah, jika memang penyerapannya bagus. Sehinga bisa ditambah agar tidak terjadi kelangkaan akhir periode pada Tahun 2018 ini,” katanya.
Ketua DPRD Provinsi Sumatera Barat Hendra Irwan Rahim menyebutkan, kedatangan Presiden Direktur beserta jajaran PT. Pupuk Iskandar Muda ke Sumatera Barat, dalam rangka meninjau langsung pendistribusian pupuk dan akan membantu lebih banyak lagi, agar kebutuhan pupuk di Sumatera Barat ini dapat terpenuhi.
“Selain itu, kita juga mengenalkan pariwisata Sumatera Barat pada rombongan yang sebanyak 250 orang. Ini merupakan suatu kebanggaan tersendiri bagi kita, karna Presiden Direktur PT. Pupuk Iskandar Muda adalah sumando orang Minangkabau,” ungkap Hendra Irwan Rahim.
Ia menambahkan, untuk sekarang ini PT. Pupuk Iskandar Muda hanya melanjutkan kerjasama dengan Sumatera Barat, dan PT. Pupuk Iskandar Muda akan terus melakukan penambahan pupuk ke Sumatera Barat ini hingga 10 ribu ton pada 2018 ini. (Syafri)