PADANG, TOPSUMBAR — Ketua Komisi IV DPRD Kota Padang, H. Maidestal Hari Mahesa, menilai ada yang ganjil saat pelaksanaan ujian sekolah untuk Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kota Padang.
Esa menilai ada keganjilan yang terjadi, mengingat di Kota/Kabupaten lainnya sudah menjalani ujian sedangkan Kota Padang baru melaksanakan ujian pasca libur idul fitri. Esa tidak ingin ujian yang dilaksanakan pasca lebaran ini ada unsur politis karena dekat dengan pemilihan kepala daerah.
“Ini baru pasca libur lebaran, jadi anak-anak masih terbawa euforia suasana lebaran dan belum fokus dalam menghadapi ujian sekolah,” tukas Esa.
Ditambahkan Esa ia tidak ingin ada nuansa politis terkait ujian ini. Kita sama tau banyak orang berlibur dan pulang kampung saat hari raya idul fitri, mayoritas penduduk padang orang luar daerah jadi banyak yang merayakan di kampung halamannya. Jika ujian dilaksanakan sebelum lebaran anak-anak sekolah masih berlibur dan belum sekolah, cakap Esa.
Hal yang sama juga disampaikan Yudha Putra, seorang wali murid. Ia menilai bahwa ujian kali ini terlalu dipaksakan karena suasana lebaran masih terasa dan anak-anak peserta didik pun belum siap menghadapi ujian ini.
Dikhawatirkan nilai mereka anjlok saat ujian nanti, tambah Yudha.
“Anak-anak belum begitu fokus untuk menghadapi ujian sekolah, dan kami para orangtua juga masih sibuk saat lebaran dan pasca lebaran jadi belum ada waktu untuk mengajari mereka dirumah,” ungkap Yudha.
Jangan hanya gara-gara Pilkada nilai anak-anak juga jadi merosot seharusnya ujian ini dilaksanakan sebelum lebaran seperti Kabupaten/Kota lainnya di Sumatera Barat.
Anehnya kok Kota Padang ujiaN=n dilaksanakan pasca lebaran yang sama kita ketahui orangtua dan anak-anak peserta didik belum siap menghadapi, pungkas Yudha. (H/mond).