Calon Walikota Padang Nomor Urut 1 Emzalmi serta yang lainnya
PADANG, TOP SUMBAR — Calon Walikota Padang Nomor Urut 1, Emzalmi di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 27 Juni 2018, menutup secara resmi Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) Remaja Masjid Jihad ke-17 di Simpang Koto Tingga Kota Padang, Senin malam (4/6).
Pepengurus Masjid Jihad, Fahmi Dedi Datuk Nan Kayo mengatakan, MTQ ini dilaksanakan bertujuan agar nilai-nilai Qur’ani tumbuh dan berkembang di kalangan remaja dan generasi muda.
“Kita juga berharap, dengan MTQ yang telah kita laksanakan, dapat mempererat jalinan silaturrahmi antar kafilah. Tujuan MTQ ini, disamping membumingkan Al Qur’an, juga menciptkan generasi muda berkualitas, yang paham akan nilai-nilai agama serta mengamalkannya,” terangnya.
Dikatakannya, MTQ ini merupakan momentum untuk membangkitkan semangat dan kesadaran umat Islam dalam membaca dan mengamalkan perintah Allah yang tertuang dalam Qur’an.
“Salah satu nilai yang terkandung dalam Al-Qur’an itu dalam memilih pemimpin untuk kemajuan kota ini. Di Surah Ar Ra’d ayat 11, Allah menegaskan bahwa yang mengubah nasib suatu kaum itu adalah kaum itu sendiri. Untuk itu, saya mengajak kita semua, kita sukseskan Pilkada Kota Padang dengan beramai-ramai ke TPS pada tanggal 27 Juni 2018 untuk menggunakan hak suara kita,” ajaknya.
Menurutnya, Islam memperbolehkan umatnya berbeda pandangan, asal menyalurkannya dengan cara yang santun, damai dan bermartabat. Sebab, dari perbedaan itulah timbulnya rahmat. Namun, Islam juga mengajarkan agar suatu kaum untuk bersatu untuk meraih tujuan, dan melakukan perubahan ke arah yang lebih baik.
“Setelah Allah memberikan nikmat kepada kita untuk bersatu, jangan pula kita terpecah belah karena adu domba pihak lain. Adalah tugas kita untuk memilih pemimpin Kota Padang nanti, pilihlah yang sesuai hati nurani kita masing-masing. Tentunya, yang memiliki kedekatan emosional dengan kita, yang menurut kita cakap dalam memimpin kota ini,” ujarnya.
Sementara itu, Emzalmi mengatakan, kandungan Al Qur’an sebagai kitab suci umat Islam yang harus dipedomani dan diamalkan, sekaligus sebagai sumber ilmu pengetahuan.
“Supaya generasi pemuda nantinya bisa mengenal Al Qur’an lebih dalam, bukan sekadar perlombaan, tetapi bisa diamalkan dan benar-benar dipahami maknanya, sebagai pedoman hidup di dunia ini,” kata Emzalmi. (Syafri)