Wakil Gubernur Sumbar Nasrul Abit dan yang lainnya
KEPULAUAN MENTAWAI, TOP SUMBAR — Wakil Gubernur Sumatera Barat Nasrul Abit mengatakan dengan adanya Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di Kepulauan Mentawai. Bukan hanya investor, akan tetapi juga memberi keuntungan untuk masyarakat.
Hal disampaikannya saat kunjungan ke Peipei Kepulauan Mentawai mendampingi Deputi Kemenko Maritim Ridwan Jamaluddin bersama kementrian lainnya, Kamis (19/4).
Kesempatan itu, turut mendampingi Bupati Kepulauan Mentawai Yudas Sabaggalet dalam rangka tindak lanjut rencana percepatan pembangunan KEK.
Menurut Wakil Gubernur Sumatera Barat Nasrul Abit, soal kesiapan masyarakat setempat sudah berkerja sama dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kepulauan Mentawai.
“Kita sudah kerja sama dengan Bupati Yudas Sabaggalet, KEK ini nantinya untuk masyarakat juga, sampai kini sudah ada yang disekolahkan, jadi kita akan bawa KEK ini maju, bukan hanya keuntungan bagi investor tetapi juga untuk masyarakat setempat,” kata Nasrul Abit.
Lebih lanjut Nasrul Abit menyebutkan, mulai dari pendidikan, kemudian pelatihan akan disiapkan, dalam waktu dekat juga akan beri bantuan kepada masyarakat di pulau Nyau-nyau, karena potensi kelautannya sangat tinggi.
“Keinginan kita bagaimana mereka juga bisa melaut, dan hasil laut jangan diambil oleh orang lain,” kata Nasrul Abit.
Lalu terkait dengan komodi lokal di Siberut Barat Daya, dilanjutkan Nasrul Abit, akan diakomodir pendistribusiannya, sehingga dapat membantu masyarakat.
“Kita juga mempersiapkan mereka, soal masyarakat yang mengelolah kopra soal komoditi dengan adanya pelabuhan labuan bajau semuanya nanti akan kita fasilitasi kapalnya baik Siberut Barat Daya, Siberut kita siapkan pabriknya di Mentawai. Jadi kita buka dulu infrastrukturnya, KEK-nya jalan, yang jelas kita ingin meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” katanya.
Lalu soal lahan, Nasrul Abit mengklaim, bahwa tidak ada persoalan lagi dengan masyarakat. Pihaknya telah menerima informasi bahwa lahannya sudah dibebaskan dan mereka (masyarakat) sudah diberikan kesempatan kepada anaknya yang disekolahkan untuk berkerja.
“Hal itu sudah ada negosiasi dan telah didukung dengan perjanjian, bahwa ingin menyejahterakan masyarakat merupakan keinginan pemerintah juga,” ucapnya.
Dilanjutkan Nasrul Abit, kekarang kita tidak ada lagi kendala yang dihadapi, jadi kedatangan Deputi memastikan bahwa lahannya tidak bermasalah, dan setelah ini Pak Deputi akan ekspos dengan Mentri Kemenko Maritim, lalu dengan Kementrian Pariwisata setelah itu ke dewan KEK, kemudian Pak Menko Maritim yang mendorong dikeluarkannya Peraturan Presiden (PP), baru pada 2019 KEK dimulai jalan.
Deputi Infrastruktur Kementerian Koordinator Bidang Maritim Ridwan Jamaluddin, mengingatkan apabila rencana Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat sudah dimulai, masyarakat setempat harus diberdayakan.
“Jangan sampai industri pariwisatanya bagus dan meningkat tetapi masyarakatnya tidak diberdayakan,” tegas Ridwan Jamaluddin.
Kedatangan Deputi Kemenko Maritim bersama kementrian lainnya didampingi Wakil Gubernur Sumatera Barat Nasrul Abit, dan Bupati Yudas Sabaggalet dalam rangka tindak lanjut kunjungan dari Presiden sebelumnya, terkait pembangunan di Sumatera Barat dipercepat.
“Kita sudah rapat beberapa kali dengan Pak Presiden, karena Mentawai mau dijadikan KEK. Kita tahu modal dasarnya alamnya sudah bagus dan Mentawai tempat peselancar terbaik kedua di dunia,” kata Ridwan Jamaluddin.
Menurutnya, di Mentawai memang masih ada fasilitas yang harus dilengkapi, maka dari itu beberapa upaya yang akan dilakukan pemerintah membenahi infrastruktur. Di antara lain memperbaiki pelabuhan, membangun bandara yang baik dan membangun jalan, hotel dan resortnya, ini yang akan disiapkan.
Disamping itu, lanjut Ridwan Jamaluddin, juga diarahkan untuk mempersiapkan masyarakatnya. Salah satu yang dikunjungi juga Sentra Kelautan dan Perikanan Terpadu (SKPT) yang ada di Sikakap, yang merupakan salah satu yang terbaik di Indonesia yang dikelola oleh Kementrian Kelautan dan Perikanan (KKP).
Ridwan berharap di SKPT Sikakap tersebut, industri perikanannya meningkat, masyarakat mendapatkan manfaat dari SKPT ini.
“Setelah ini kita akan laporkan kepada Pak Menteri, akan dibuat program prioritas,” kata Ridwan Jamaluddin.
Menurut Ridwan Jamaluddin, Mentawai memiliki potensi perikanan yang besar, dan sudah merupakan modal besar bisa dimanfaatkan. Kemudian akan diprogramkan pelatihan bagaimana nanti ketika wisatawan datang, bagaimana cara melayani, menyediakan juga kebutuhan logistik seperti membangun hotel besar, resort-resort.
“Secara umum KEK Mentawai yang akan dikembangkan, lalu pembanggunan infrastruktur. Kita sudah membuat daftar beberapa yang menjadi prioritas, seperti usulan bandara, Jalan Trans Mentawai, pelabuhan, dan kapalnya yang kita sediakan, tapi prioritas pembangunan Pelabuhan Bajau dan pelabuhan Mabukku,” kata Ridwan Jamaluddin. (Syafri/rel)