Wagub Sumbar Nasrul Abit ketika menghadiri Milad ke-7 Pondok Pesantren Ulul Albab
DHARMASRAYA, TOP SUMBAR — Saat ini banyak pejabat dan menteri kabinet kerja dari tamatan pondok pesantren, termasuk Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Imam Bonjol dari pesantren Gontor. Ini menandakan sekolah umum dengan pondok pesantren telah sejajar, bahkan mungkin pendidikan umum kalah dalam pendidikan karakter.
Hal itu disampaikan oleh Wakil Gubernur Sumatera Barat Nasrul Abit saat menghadiri peringatan dan perayaan hari jadi (Milad) ke-7 Pondok Pesantren Modren Putri Ulul Albab, di Koto Baru Kabupaten Dhamasraya, Sabtu (28/4).
“Kita senang, walau di tempat terpencil dalam kawasan kebun sawit, lahan sekolah yang lima (5) hektar ini tentu butuh pengembangan dalam mendidik siswanya, yang lebih banyak lagi di tahun-tahun mendatang. Perhatian Pemerintah Kabupaten Dhamasraya tentu sangat dibutuhkan, baik dalam bantuan sosial pendidikan, selain bantuan kegiatan sosial sekolah lainnya,” kata Nasrul Abit.
Nasrul Abit menjelaskan, sejak pembagian kewenangan, Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) menjadi tanggungjawab provinsi, kondisi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Provinsi Sumatera Barat telah berubah, yang semula baik, kini menjadi terbatas.
Ia mengatakan, pendidikan karakter yang dilandasi agama, tentunya akan berdampak kepada kepribadian yang baik. “Seperti kata pepatah yang mengajarkan kepada kita, “belajar di waktu kecil bagai menulis di atas batu, belajar di waktu tua, bagai menulis diatas air”. Belajar agama itu memang sedari kecil, sehingga besar sudah menjadi pakaian dan kebiasaan sehari-hari. Pendidikan agama itu dipraktekkan, bukan sebatas pengetahuan umum. Itulah bagian dari pendidikan berkarakter yang berakhlak,” ucapnya.
Nasrul Abit yakin, tamatan Pondok Pesentren Ulul Albab akan berhasil dalam kariernya, baik sebagai pengusaha, pegawai, pemimpin wanita yang tangguh. Untuk itu, santri harus belajar sungguh-sungguh, jangan terlalu keseringan “ber-Media Sosial”, seperti facebook dan WhatsApp karena itu akan menghabiskan waktu.
“Berlajar dengan mempelajari buku-buku dan hal-hal praktek lainnya lebih tepat dan terarah, guna meraih apa yang dicita-citakan. Bukan berarti tidak melek informasi, akan tetapi membatasi untuk hal-hal yang positif semata,” kata Nasrul Abit seraya mengingatkan santri.
Peringatan Milad ke-7 Pondok Pesantren Ulul Albab menampilkan pragmen berbahasa Arab, dan berbahasa Inggris dengan mengisahkan cerita perjuangan Hj Rangkayo Rasuna Said dalam pengembangan pendidikan dan politik kaum wanita di Sumatera Barat.
Hadir pada kesempatan itu, Rektor UIN Imam Bonjol Padang Eka Putra Wirman, utusan Kanwil Kemenag Sumatera Barat, Bupati Sutan Riska Tuanku Kerajaan, pimpinan dan pengajar Ponpes Ulul Albab serta utusan para donatur baik dari dalam maupun luar negeri (timur tengah). (Syafri/rel)