Calon Wawako Padang Nomor Urut 1 Desri Ayunda bersama Maidestal Hari Mahesa anggota DPRD Kota Padang dan yang lainnya
PADANG, TOP SUMBAR — Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Persatuan Pembangunan (PPP), sekaligus anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Padang, Maidestal Hari Mahesa atau yang akrab disapa Esa. Mengajak kadernya meluruskan informasi salah yang selama ini dikembangkan tentang kemajuan pembangunan Kota Padang. Pasalnya, informasi salah itu digunakan untuk pencitraan politik.
Ajakan itu disampaikannya ketika menggelar silaturahmi dengan kader dan simpatisan PPP di Kelurahan Balai Gadang, Kecamatan Koto Tangah Kota Padang, Jumat malam (6/4). Silaturahmi itu juga dihadiri oleh Calon Wakil Walikota (Wawako) Padang Nomor Urut 1 Desri Ayunda, di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 27 Juni 2018.
“Sebagai anggota DPRD Kota Padang 3 periode, saya berkewajiban menyampaikan ini. Saya tahu persis apa yang terjadi sebenarnya. Sudah saatnya kita luruskan informasi yang salah itu, karena digunakan untuk kepentingan politik oleh pihak-pihak tertentu,” kata Esa.
Esa mengatakan, sebagai anggota DPRD Kota Padang, ia mengapresiasi pemerintahan sekarang yang telah melanjutkan pembangunan yang dimulai semasa Walikota Fauzi Bahar, terutama Pasar Raya dan Pantai Padang.
“Namun, jangan sampai program pembangunan itu dijadikan pencitraan politik dengan menghilangkan sumbangsih walikota sebelumnya,” ungkapnya.
Disebutkan Esa, pembangunan Pantai Padang dan Pasar Raya itu merupakan program berkelanjutan. Saya masih ingat, betapa susahnya pembebasan lahan dilakukan, sementara anggarannya belum tersedia. Butuh keberanian untuk itu, dan Fauzi Bahar berani melakukannya.
Esa juga mengungkapkan banyaknya persoalan yang terjadi di tubuh Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kota Padang. Bahkan, ia menilai banyak kebobrokan yang terjadi. Sebagai Ketua Komisi IV DPRD Kota Padang, ia telah memanggil Ketua Baznas, namun selalu mangkir.
“Tapi yang perlu diingat, Tuhan tidak tidur. Satu persatu kebohongan itu mulai terungkap ke publik. Parahnya, Ketua Baznas malah tersangkut kasus dugaan penipuan jamaah umroh yang melibatkan PT. Rindu Baitullah miliknya,” ujar Esa.
Pada kesempatan itu, Esa memuji kader dan simpatisan PPP yang membuktikan diri mereka turun ke lapangan mensosialisasikan Pasangan Calon (Paslon) Walikota dan Wakil Walikota Nomor Urut 1, Emzalmi dan Desri Ayunda. Bagi PPP, tegas Esa, kemenangan Emzalmi dan Desri adalah harga mati.
Salah seorang simpatisan PPP Kota Padang Maswir, pada kesempatan itu menyampaikan rasa terimakasih atas kedatangan Desri Ayunda yang telah memenuhi undangan silaturahmi tersebut. Ia melihat, silaturahmi itu merupakan bukti tanggungjawab PPP sebagai partai pengusung Emzalmi dan Desri Ayunda.
“Kita semua berkewajiban memenangkan pasangan ini. Partai kita telah memutuskan mengusung Paslon ini, maka kita harus “sami’na wa atho’na, kami dengar dan kami taati” dan tentunya harus kita sukseskan keputusan dan kebijakan partai kita. Apa lagi, warga kota mengharapkan kepemimpinan yang baru, pemimpin untuk semua lapisan masyarakat,” pungkasnya.
Pada kesempatan itu, Desri Ayunda menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada PPP dan kader partai berlambang Ka’bah tersebut. Ia menegaskan, dirinya maju di Pilkada Kota Padang, berpasangan dengan Emzalmi dalam rangka mengabdi kepada daerah ini.
“Banyak yang harus kita benahi di kota ini, baik infrastruktur dan peningkatan kesejahteraan masyarakat. Kita contohkan Koto Tangah ini saja, sekitar 48 ribu warganya hidup di bawah garis kemiskinan. Nah, ini tanggungjawab kita semua untuk mengentaskannya,” kata Desri Ayunda.
Desri Ayunda mengatakan, pembenahan infrastruktur merupakan salah satu program yang akan dilaksanakan, jika Emzalmi dan Desri Ayunda terpilih. Apa lagi, konsep pembenahan infrastruktur di kota ini berada dalam ‘kepala’ Emzalmi selaku Calon Walikota Padang.
“Saya nanti, biar mengurus peningkatan kesejahteraan warga saja, karena bidang saya ekonomi. Kami yakin, ini akan mampu kita wujudkan, tentunya tidak mengandalkan APBD semata, tetapi menggaet dana APBN. Rasanya tidak sulit, karena kami diusung 7 partai yang memiliki jaringan kuat ke pusat,” tegasnya. (Syafri)