Wakil Gubernur Sumatera Barat Nasrul Abit
PADANG, TOP SUMBAR — Pengelola pulau objek wisata di Sumatera Barat, diminta agar tidak menutup akses untuk tamu daerah. Selain itu, tamu daerah juga diminta agar melakukan koordinasi dan difasilitasi sebaiknya oleh pemerintah daerah.
Hal itu ditegaskan Nasrul Abit di Padang, Rabu (14/3), terkait insiden cekcok mulut Ketua Fraksi Nasdem Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Sumatera Barat, Risnaldi dengan seorang warga negara asing di sebuah pulau di Kepulauan Mentawai, Minggu (11/3) lalu.
“Pengelola pulau tidak boleh menutup akses kepada tamu daerah. Namun sebaliknya, sebaiknya ada koordinasi yang jelas dan tamu daerah hendaklah difasilitasi oleh pemerintah daerah,” katanya, Rabu (14/3/2018).
Dia menilai, insiden cekcok mulut yang terjadi antara rombongan Ketua Fraksi Nasdem DPRD Provinsi Sumatera Barat dengan seorang bule di sebuah pulau adalah karena miskomunikasi. Kejadian ini menjadi pelajaran agar ke depan tidak terulang lagi.
“Kita menghargai investor, tetapi mereka juga tidak dibenarkan menolak tamu. Tidak ada yang tertutup,” tegasnya.
Dia meminta Pemerintah Kabupaten Kepulauan Mentawai untuk mengumpulkan seluruh pengelola cottage atau apapun yang bergerak di sektor wisata untuk diberikan pemahaman. Harus ada pencerahan dan syarat-syarat yang harus dipenuhi. Seperti tidak menolek tamu-tamu yang datang, mempekerjakan masyarakat lokal dan sebagainya.
Insiden cekcok antara Ketua Fraksi Nasdem DPRD Provinsi Sumatera Barat, Risnaldi beserta rombongan dengan warga negara asing terjadi di kawasan Aloita Resort, yang masuk dalam gugusan Pulau Simakakang, Mentawai.
Risnaldi membenarkan terjadinya insiden yang videonya beredar di media sosial tersebut. Kejadiannya pada Minggu (11/3) ketika dia bersama rombongan berencana akan meninjau potensi wisata daerah itu. Dalam kunjungan itu, ada Wakil Ketua DPRD Kepulauan Mentawai dan kedatangannya menggunakan kapal milik pemerintah kabupaten setempat. (Syafri)