PADANG, TOPSUMBAR–Meningkatkan pemahaman terkait mekanisme pelaksanaan Program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) di Kota Padang, sebanyak 115 orang petugas operasional terdiri dari 104 Pekerja Sosial Masyarakat (PSM) kelurahan dan 11 orang Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) diberikan Bimbingan Teknis (Bimtek).
Pjs Walikota Padang diwakili Asisten III Didi Aryadi mengatakan, atas nama Pemerintah Kota Padang memberikan apresiasi dan terima kasih kepada semua pihak terkait. Baik HIMBARA melalui Pimpinan BRI wilayah Sumatera Barat dan seluruh OPD terkait, Camat, TKSK, Lurah dan PSM Kelurahan yang telah menyukseskan Program BPNT di Kota Padang.
“Kita tentu berharap, masyarakat miskin sebagai penerima manfaat program ini benar-benar dapat menikmati program yang sangat strategis ini, sebagai salah satu upaya meningkatkan kecukupan gizi keluarga,” ucap Didi sewaktu membuka Bimtek yang dilangsungkan di Palanta Rumah Dinas Walikota Padang, Senin (26/3) itu.
Ia menambahkan, terkait realisasi pencapaian program nasional tersebut memang perlu peningkatan lagi ke depan. Perlu langkah-langkah dan persiapan yang terkoordinasi dengan seluruh pihak yang berkompeten dalam pelaksanaan program ni. Mulai dari proses penetapan sasaran penerima manfaat, percetakan dan pendistribusian Kartu oleh pihak Bank sampai tempat distribusi pada kelurahan.
“Untuk itu diharapkan kepada seluruh petugas operasional yang telah ditunjuk dalam hal ini dapat meningkatkan program ini dengan sebaik-baiknya. Sehingga dapat mengawal program, memfasilitasi masyarakat sekaligus melaporkan pelaksanaan dan permasalahan yang dihadapi sesuai kondisi wilayah masing-masing,” imbuhnya.
Sementara itu Kepala Dinas Sosial Kota Padang, Amasrul menjelaskan, Program BPNT ini diluncurkan sebagai upaya untuk menyalurkan bantuan pangan, yang selama ini melalui Program Beras Miskin (Raskin) agar lebih tepat sasaran, baik jumlah dan tepat waktunya.
“Melalui Program BPNT diharapkan dapat memberikan keleluasaan penerima manfaat program ini dalam memilih jenis, kualitas, harga serta tempat membeli bahan pangan. Selain itu, juga sekaligus meningkatkan ekonomi masyarakat dengan memberdayakan ribuan kios, warung, toko yang ada sehingga dapat melayani transaksi secara elektronik melalui sistem perbankan,” terang Amasrul.
Seperti diketahui, dengan melalui sistem perbankan ini penyaluran BPNT diharapkan dapat mendorong perilaku produktif masyarakat. Lebih jauh penggabungan dengan program bantuan sosial lain melalui sistem perbankan akan memberikan kesempatan akumulasi aset yang berpotensi mendorong kegiatan ekonomi. Penyaluran BPNT mulai dilaksanakan pada 2017 di 44 kota di Indonesia termasuk Kota Padang. Pelaksanaannya diawali dengan pencanangan sejak 24 Februari 2017.
“Alhamdulillah, progres pencairannya di Kota Padang sampai dengan 26 Desember 2017 yang disalurkan dalam 6 tahap sebanyak Rp 27 miliar lebih atau 75,79 persen dengan menjadi terbaik kedua setelah Makasar. Kita berharap melalui Bimtek ini, memberikan pemahaman yang sama bagi para pemangku kepentingan mengenai kebijakan dan Program BPNT. Selanjutnya pemahman tentang tujuan dan mekanisme pemanfaatan Program BPNT serta memberikan informasi tentang mekanisme pengaduan dan pelaporan program tersebut,” tukasnya mengakhiri. (H/Hms)