PADANG, TOPSUMBAR–Pemilihan Media Tradisional Tingkat Kota Padang tahun 2018 resmi digelar. Sebanyak 9 peserta terdiri dari berbagai sanggar dalam kelompok media tradisional aktif yang ada di masing-masing kecamatan pun bersaing menjadi yang terbaik. Kegiatan yang dilangsungkan di Palanta Rumah Dinas Walikota, Kamis (15/3) itu pun dibuka secara resmi Walikota Padang diwakili Kepala Dinas Kominfo, Suardi.
Dalam kesempatan itu, masing masing kontestan dari masing-masing sanggar pun menampilkan aksi seni pertunjukan tradisional daerah Minangkabau. Terlihat, seluruh pemeran theater saling berupaya melihatkan aksi menarik dan kemampuan dalam menyampaikan pesan dan alur cerita demi memukau dewan juri dan hadirin.
Suardi pada kesempatan itu mengatakan mengaku sangat menyambut positif kegiatan tersebut, mengingat baru pertama kalinya dilakukan di tingkat Kota Padang. Sebagaimana menjadi salah satu bentuk perhatian dan pembinaan dari pemerintah kota terhadap keberadaan kelompok media tradisional atau kelompok masyarakat yang bergerak di bidang seni budaya tradisional.
“Kita sama-sama mengetahui, keterlibatan kelompok media tradisional sangat strategis sebagai mitra pemerintah daerah. Yaitunya dalam menyampaikan pesan-pesan positif atau kebijakan-kebijakan pemerintah melalui setiap pertunjukannya,” sebutnya.
Ia melanjutkan, sejatinya pertunjukan rakyat selain memberikan hiburan kepada rakyat memang tepat menjadi wadah untuk menyampaikan informasi positif kepada masyarakat. Hal itu telah dibuktikan dari kepiawaian kelompok media tradisional Kota Padang yakni “Group Palito Nyalo” yang berhasil meraih juara satu pada Pemilihan Media Tradisional tingkat Sumatera Barat tahun 2017 lalu. Kemudian disusul menjadi jawara dalam Festival Pertunjukan Rakyat Tingkat Nasional di Palembang.
“Pencapaian ini berkat kerja keras dan keseriusan kita semua. Kita tentu berharap, semoga kelompok-kelompok media tradisional yang ada di Kota Padang tergabung seluruhnya ke dalam komunitas Kelompok Informasi Masyarakat (KIM). Karena KIM merupakan organisasi kemasyarakatan yang pembinaannya dilakukan bersama-sama dibawah arahan Kementerian Kominfo melalui Dinas Kominfo,” terangnya.
Seperti diketahui, KIM berfungsi sebagai wadah dalam menyebarluaskan informasi positif kepada masyarakat, terutama dalam kegiatan pembangunan dari pemerintah. Termasuk juga berkaitan informasi dan isu-isu terkini yang sangat penting, sehingga masyarakat cepat mengetahui serta dapat mengantisipasi secara arif dan bijaksana.
“Saat ini baru terdapat 27 KIM aktif di Kota Padang, dan mudah-mudahan ke depan terus bertambah lagi demi kemajuan masyarakat ke depan. Untuk itu, selamat mengikuti ajang pemilihan media tradisional terbaik di tahun 2018 ini. Semoga yang menjadi terbaik nantinya akan mampu mengharumkan nama Kota Padang ke tingkat Sumbar dan nasional,” cetus Mantan Kabag Humas Pemko Padang itu.
Sementara itu Kepala Bidang Komunikasi Statistik dan Persandian (KSP) Dinas Kominfo Swesti Fanloni selaku panitia pelaksana menyebutkan,maksud digelarnya kegiatan ini untuk meningkatkan kapasitas kelompok-kelompok media tradisional yang ada di Kota Padang. Sementara tujuannya diantaranya mewujudkan terciptanya koordinasi, integrasi dan sinkronisasi pembinaan kelompok media tradisional secara terpadu dan berkesinambungan.
‘’Sebagaimana kelompok media tradisional menjadi wahana penggerak partisipasi aktif masyarakat dalam hal penyampaian informasi dan penyalur aspirasi masyarakat,” tukasnya.
Sementara itu untuk sang pengadil dalam Pemilihan Media Tradisional Tingkat Kota Padang Tahun 2018 tersebut kata Swesti, diketuai Rizal Tanjung selaku budayawan, Zalmasri Dosen Universitas Negeri Padang (UNP) dan Susandrajaya dosen di Institut Seni Indonesia (ISI) Padang Panjang.
“Bagi pemenang akan menerima reward yaitu bagi Terbaik I mendapatkan dana pembinaan sebesar Rp7 Juta sekaligus berhak mewakili Kota Padang ke tingkat provinsi tahun 2018. Kemudian bagi Terbaik II sebanyak Rp5 Juta dan mewakili Kota Padang ke tingkat provinsi untuk tahun 2019 serta Terbaik III menerima Rp3 Juta dan juga mewakili Kota Padang ke tingkat provinsi tahun 2020,” tandasnya. (H/Dav)