Wakil Gubernur Sumbar Nasrul Abit dalam Bersih Pantai dan peringatan Hari Peduli Sampah Nasional
PARIAMAN, TOP SUMBAR — Memajukan pariwisata bahari, tidak terlepas dari kebersihan lingkungan pantai dan laut itu sendiri. Sampah yang berserakan akan menjadi suatu momok, yang selalu membuat suasana tidak nyaman dan tidak sehat. Oleh karena itu, sampah perlu kita kelola dalam suatu gerakan bersih-bersih pantai.
Hal itu disampaikan oleh Wakil Gubernur Sumatera Barat Nasrul Abit pada acara Bersih Pantai dan Peringatan Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) di Pantai Gondoriah Jumat (2/3).
“Sebagai umat muslim, kebersihan adalah sebagian dari iman. Ini tentunya menjadi kepribadian teladan, peduli sampah, adalah bagian dari kehidupan sehari-hari kita. Tempatkanlah sampah pada tempatnya, niscaya akan memberikan kebaikan bagi semua,” kata Nasrul Abit.
Ia menambahkan, kegiatan peringatan HPSN, membersihkan pantai dengan bergotong royong massal, sebagai ajakan kepada masyarakat, agar peduli sampah. Tidak mencemari lingkungan dan semua itu tidak terpisahkan dari hulu ke hilir.
“Maksudnya setiap kita, masyarakat dan lembaga, mempunyai peranan yang sama dalam peduli sampah, agar sampah tidak menjadi sumber penyakit dan merusak lingkungan.
Lanjutnya, persoalan sampah tidak serta merta diserahkan pada pemerintah, melainkan lebih didominasi oleh peran pelaku masyarakat terhadap pola hidup bersih.
Nasrul Abit juga menyampaikan, peduli sampah juga merupakan wujud dari kesejahteraan masyarakat. Masyarakat yang mempunyai kepedulian soal sampah akan terlihat lebih sejahtera hidupnya. Karna dengan bersih, hidup terasa lebih indah dan menyenangkan.
Nasrul Abit juga menghimbau seluruh masyarakat Sumatera Barat bergotong-royong dan memiliki sikap peduli sampah, menjadikan budaya yang mesti diterapkan, sebagai kekuatan moral mewujudkan lingkungan yang asri, sehat dan indah.
“Apalagi dilokasi wisata dan tempat mencari kehidupan seperti laut, sungai dan hutan, juga harus jadi perhatian masyarakat. Jangan membuang sampah sembarangan,” ingat Nasrul Abit.
Ia menyebutkan sampah yang dikelola dan diproses dalam sebuah sistem, tentunya dapat menjadi hal yang positif, dijadikan listrik, pupuk bahkan ada yang diolah kembali, menjadi nilai ekonomis bagi masyarakat yang kreatif.
“Selamat Hari Peduli Sampah Nasional, mari kita ciptakan lingkungan yang sehat, nyaman dan menyejukkan dalam kehidupan setiap jorong, nagari , kecamatan dan kabupaten/kota,” seru Nasrul Abit.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Sumatera Barat Siti Aisyah ketika dikonfirmasi melalui Handphonenya mengatakan, memperingati HPSN dilaksanakan setiap tanggal 21 Februari. Pelaksanaan peringatan HPSN telah dilakukan selama 3 bulan yaitu, bulan bebas sampah dengan beberapa kegiatan yang sudah ditetapkan.
“Dimulai dari 21 Januari sampai 21 Maret dengan agenda yang ditetapkan, termasuk budaya gotong-royong bersih-bersih pantai, dan lingkungan tempat tinggal,” kata Siti Aisyah.
Siti Aisyah menyebutkan, pada 21 Februari yang lalu telah menyampaikan surat edaran Sekretaris Daerah (Sekda), dimana kita meminta pemerintah kabupaten/kota untuk melakukan budaya gotong-royong serentak, dan 16 kabupaten/kota telah melakukan goro, baik dalam lingkup kantor pemerintah maupun pusat perbelanjaan dan fasilitas umum.
“Kedepannya, kebiasaan budaya gotong-royong yang dilakukan beberapa kabupaten/kota setiap minggunya, seperti yang dilakukan Kota Pariaman. Kita harapkan dapat menjadi contoh, motivasi dan jadi budaya di Kabupaten/kota yang lainnya,” harapnya.
DLH Sumatera Barat telah membuat beberapa strategi yang akan kita kembangkan, yaitu melalui pemberdayaan kelompok masyarakat. Seperti Kelompok Sadar Wisata, Kelompok Nelayan dan Dasa Wisma serta lainnya.
“Mereka akan dibekali keterampilan produk daur ulang, disamping pembiasaan hidup peduli sampah,” terang Siti Aisyah.
Berkesempatan hadir dalam acara tersebut Walikota Pariaman Muchlis Rahman, Unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Pemerintah Kota Pariaman, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) dan masyarakat peduli sampah. (Syafri)