Calon Wawako Padang Nomor Urut 1 DesriAyunda saat bersilaturahmi dengan warga Tanjung Saba
PADANG, TOP SUMBAR — Memberikan bantuan bagi masyarakat miskin secara berkeadilan, merupakan roh perjuangan Pasangan Calon (Paslon) Emzalmi-Desri Ayunda (Emdes) Nomor Urut 1 di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 27 Juni 2018.
Hal itu diungkapkan Desri Ayunda ketika memenuhi undangan silaturrahmi warga di Kelurahan Tanjung Saba, Kecamatan Lubuak Bagaluang Kota Padang, Kamis (22/3).
Pada silaturahmi tersebut, Rico salah seorang warga mengadukan kepada Desri Ayunda terkait bantuan bedah rumah yang diterima warga. Pasalnya, bantuan bedah rumah yang diterima, dikerjakan kontraktor pelaksana.
Akibatnya, dari maksimal bantuan Rp15 juta per unit rumah, warga yang mendapat bantuan hanya menerima Rp8 juta. Ironisnya, dalam pelaksanaan bedah rumah, Ketua RT setempat tidak diberitahu sama sekali.
“Harapan kami kedepannya, jika Bapak diizinkan Allah SWT memimpin Kota Padang, kami minta bantuan yang disalurkan harus berkeadilan dan masyarakat miskin jangan dipersulit dalam mendapatkan bantuan,” harap Rico.
Sementara itu Desy, warga lainnya berharap Desri Ayunda memberikan solusi bagi warga terkait jaminan kesehatan. Warga meminta, jika Emdes terpilih nantinya, bantuan jaminan kesehatan dapat disalurkan secara merata bagi warga kurang mampu.
Menanggapi permintaan warga, Desri Ayunda menegaskan, Paslon Emdes memang bertekad mengentaskan kemiskinan yang masih cukup besar di kota ini.
“Angka kemiskinan di Kota Padang mencapai 26 persen dari keseluruhan penduduk Kota Padang, dan terbesar berada di Kecamatan Kuranji Koto Tangah dan Lubuak Bagaluang,” Ungkap Desri Ayunda.
Menurutnya, salah satu cara mengentaskan kemiskinan adalah dengan memberikan bantuan kepada mereka, baik bantuan modal usaha, pelatihan, bedah rumah dan lain sebagainya.
“Saya baru mendengar soal bantuan bedah rumah realisasinya seperti itu. Kalau itu benar, ini sangat merugikan masyarakat penerima bantuan. Kontraktor tidak salah, karena mereka memang mencari keuntungan di setiap proyek yang mereka kerjakan,” jelasnya.
Dikatakan Desri Ayunda, kekeliruan terdapat pada kebijakan yang menentukan, dan menetapkan bantuan bagi masyarakat miskin dijadikan proyek. Sebab, kalau dikerjakan melalui rekanan, akan ada pemasukan untuk pemerintah berupa pajak.
“Namun ini bantuan bagi masyarakat miskin, seharusnya tidak kita pungut pajak. Semestinya, buat kelompok masyarakat penerima bantuan dilibatkan RT/RW. Kedepannya, kita akan meningkatkan peran RT/RW untuk mengetaskan kemiskinan di Kota Padang,” tegasnya.
Disebutkan Desri Ayunda, bantuan tersebut harus diberikan secara berkeadilan, tanpa memandang kelompok dan golongan politik tertentu, termasuk bantuan jaminan kesehatan bagi warga kurang mampu.
“Bantuan bagi masyarakat miskin secara berkeadilan adalah roh perjuangan kami. Emzalmi-Desri Ayunda didesak maju di Pilkada Kota Padang untuk meng-enyahkan pemberian bantuan tidak berkeadilan tersebut. Bagi kami tidak ada kelompok, tidak ada kepentingan politik, asal dia warga Kota Padang dan memenuhi syarat menurut ketentuan Undang-undang, wajib diberikan bantuan,” tegasnya lagi. (Syafri)