Suasana sosialisasi kebijakan pelayanan perizinan
PADANG, TOP SUMBAR — Cara pandang pemangku adat dan masyarakat Mentawai terhadap kebijakan pembangunan di Kabupaten Kepulauan Mentawai, akan menjadi tantangan tersendiri dalam memajukan Kabupaten Kepulauan Mentawai tersebut.
Hal itu disampaikan oleh oleh Wakil Gubernur Sumatera Barat Nasrul Abit dalam Sosialisasi Kebijakan Pelayanan Perizinan bagi Aparatur Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP), Camat, Kepala Desa, Tokoh masyarakat dan pelaku usaha Kabupaten Kepulauan Mentawai, di Pangeran Beach Hotel Kota Padang, Rabu (28/2).
Wakil Gubernur Sumatera Barat Nasrul Abit meminta, agar masyarakat Mentawai tidak lagi menganggap orang dari luar, datang untuk mengambil kekayaan yang terkandung di tanah Mentawai.
“Kami datang untuk membantu, untuk membangun, bukan merusak agama, budaya dan tradisi di Mentawai,” tegas Nasrul Abit.
Dilanjutkan Nasrul Abit, baru-baru ini kita membawa jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), Provinsi Sumatera Barat dalam jumlah besar ke Mentawai untuk memetakan permasalahan-permasalahan di sana.
“Dan hal itu adalah hal terbesar untuk pertama kalinya dilakukan oleh Pemerintah Provinsi Sumatera Barat sepanjang sejarah, seperti yang telah sebutkan di media lokal ataupun yang lainnya,” ucapnya Nasrul Abit seraya bersyukur.
Disebutkan Nasrul Abit, kedatangan Rombongan Pemerintah Provinsi Sumatera Barat dan Forkopimda bersama OPD terkait tersebut, selain untuk memetakan permasalahan, juga untuk membuktikan bahwa percepatan pembangunan Mentawai, akan diupayakan oleh seluruh komponen secara bersama.
“Kita upayakan bersama-sama, jangan biarkan Mentawai Sendirian,” kata Nasrul Abit.
Namun begitu, Nasrul Abit mengakui komitmen dan keseriusan pemerintah provinsi tidak akan berarti, jika pemerintah kabupaten, kecamatan, tokoh adat dan masyarakat Mentawai memiliki pandangan yang tidak seirama.
“Kami mohon dukungan yang sebesar-besarnya, ayo kita bicara mensejahterakan dengan tidak melupakan budaya dan tradisi di Mentawai,” pintanya.
Untuk itu pada kesempatan tersebut Nasrul Abit mengharapkan jajaran Pemerintah Kabupaten Kepulauan Mentawai,untuk dapat mengajak tokoh-tokoh adat/kepala suku duduk bersama, guna menyamakan pemahaman untuk percepatan pembangunan Mentawai.
“Adakan pertemuan dengan kepala-kepala suku, berikan pemahaman dengan mengajak berpikir untuk kesejahteraan bersama, yakinkan bahwa kesenian, budaya dan tradisi akan tetap dipertahankan,” tandasnya. (Syafri)