Wakil Gubernur Sumatera Barat Nasrul Abit saat mengunjungi Kecamatan Siberut Barat Daya
SIBERUT BARAT, TOP SUMBAR — Pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mentawai, akan menelan biaya hingga Rp11 triliun, yang dilakukan secara tahun jamak hingga 2030.
Hal itu dinyatakan oleh Wakil Gubernur Sumatera Barat Nasrul Abit, saat melakukan kunjungan di Kecamatan Siberut Barat Daya Kepulauan Mentawai, Selasa (27/2).
“Kalau pengembangan ini telah mendapatkan rekomendasi dari pusat, investor tersebut akan langsung bekerja,” kata Nasrul Abit.
Menurut Nasrul Abit ada 18 syarat yang harus dipenuhi, agar kawasan ini dapat menjadi KEK, seluruhnya sudah dilengkapi kecuali;analisis dampak lingkungan (Amdal).
“Kita sudah ajak perwakilan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) ke lokasi, agar penerbitan amdal ini segera diproses,” ucapnya.
Menurutnya, di kawasan ini akan dibangun dua bandara yakni bandara untuk penerbangan umum, dan bandara khusus untuk pesawat jet dan helikopter.
“Saat ini sudah ada dua maskapai dari Singapura dan Malaysia yang ingin mendarat langsung di sini. Mungkin selanjutnya diikuti oleh Thailand, dan lainnya,” paparnya.
Selain itu kawasan ini juga akan dibuat sebuah pelabuhan, tempat bersandar kapal berukuran sedang di kawasan Mabiku Kecamatan Siberut Barat Daya.
Disebutkan Nasrul Abit, seluruh pengerjaan KEK akan dikerjakan oleh pihak swasta, mulai dari perencanaan hingga pelaksanaan. Sejauh ini masyarakat telah rela memberikan lahan mereka untuk pengembangan kawasan ini.
“Apabila KEK ini disetujui dan langsung dikerjakan, harapan kita akan membangkitkan perekonomian masyarakat Mentawai,” harapnya.
Selain proyek KEK, dilanjutkan Nasrul Abit, Pemerintah Kabupaten Kepulauan Mentawai sedang melakukan pembangunan jalur Trans Mentawai yang diperkirakan memakan dana sebesar Rp2,1 triliun.
“Rencananya dibangun jalan sepanjang 260 kilometer dan Pelabuhan Labuhan Bajau. Jalur ini akan membuat masyarakat lebih mudah dalam menjual hasil pertanian mereka nantinya,” katanya.
Nasrul Abit mengatakan dalam kunjungan kali ini pihaknya membawa utusan dari Kemenko Kemaritiman dan Kementerian Pariwisata. Dengan harapan setelah pengecekan ini KEK Mentawai dapat segera disetujui oleh pusat.
“Apabila bahan telah lengkap, kita akan kirimkan ke pusat agar mereka menyetujui perencanaan ini,” tandasnya. (Syafri)