Suasana Dialog Publik dan Deklarasi Komitmen tentang peningkatan partisipasi dan kuantitas pemilih di Sumatera Barat
PADANG, TOP SUMBAR — Besarnya peran Komisi Pemilihan Umum (KPU) dalam melakukan peningkatan partisipasi, dan kuantitas pemilih untuk datang ke Tempat Pemungutan Suara (TPS), serta kualitas pemilih yang datang tanpa beban atau tekanan, dan memilih sesuai dengan hati nurani sendiri.
Hal itu disampaikan Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno pada acara Dialog Publik dan Deklarasi Komitmen bersama Lembaga Survei Sumatera Barat Leadership Forum (SBLF) beserta unsur lainnya, yang diselenggarakan di Aula Kantor Gubernur, Selasa (20/2).
“Peningkatan jumlah pemilih datang ke TPS sangat kita harapkan dalam memberikan hak suaranya, sebagai salah satu peranserta masyarakat memilih pemimpinnya,” kata Irwan Prayitno.
Namun kedatangan pemilih ke TPS lanjutnya, bukan berdasarkan karena uang, atau paksaan dari seseorang atau kelompok.
“Pemilih datang ke TPS memberikan hak pilihnya sesuai pemikiran dan hati nuraninya, berdasarkan siapa yang dipilihnya, berdasarkan hasil kerja, kualitas kepemimpinan bukan faktor putra asli daerah atau tidak,” ujarnya.
Disebutkan Irwan Prayitno, kualitas Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) yang dipilih itu, diyakini dapat memberikan kebaikan dan kemajuan pembangunan daerah. Pemilih yang berkualitas akan mendapatkan pemimpinan yang berkualitas pula, ujar Irwan Prayitno.
Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno juga menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan Dialog Publik ini, sebagai upaya mencari solusi meningkatkan kepedulian pemilih terhadap kegiatan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) yang sedang berlangsung dibeberapa daerah di Indonesia dan empat (4) kota di Sumatera Barat.
“Ini juga bahagian dari upaya membantu kinerja KPU dan Panwaslu dalam menjalankan fungsi dan tugasnya menyukseskan Pilkada di Sumatera Barat,” ucapnya.
Lebih lanjut Irwan Prayitno mengatakan, kita masih prihatin karena perkembangan penyelenggaraan Pilkada menurun, dan hal ini juga dipengaruhi oleh prilaku tim sukses dan Aparatur Sipil Negara (ASN) yang ikut memberikan dukungan dan mempengaruhi karena ingin mendapatkan jabatan.
“Jabatan yang didapatkan dengan cara-cara tak profesional, mengandalkan tim sukses, jikapun jadi amanah jabatannya tidak akan berkah. Juga jika ada kepala daerah yang menangnya karena money politik, kepemimpinannya juga tidak berkah, dan berdampak juga terhadap penyelenggaraan pemerintah yang tidak kondusif,” jelasnya.
Sudah banyak terjadi dibeberapa daerah, dilanjutkan Irwan Prayitno, kita di Sumatera Barat selalu melihat dan menilai pejabat dengan sistem tes.
“Selama saya memimpin tidak banyak pejabat yang diganti, kecuali terkait masalah hukum, pensiun dan pindah tugas,” terang Irwan Prayitno.
Irwan Prayitno juga mengajak Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) agar menindak dengan tegas, jika ada ASN yang ikut tim sukses, karena Undang-undang memerintahkan, ASN mesti berlaku netral dalam penyelenggaraan Pilkada ini.
“Kita berharap ASN dapat menjalankan tugasnya secara cerdas, disiplin dan profesional dalam memberikan pelayanan serta tidak membeda-bedakan satu sama lainnya,” himbau Irwan Prayitno
Hadir dalam kesempatan itu Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sumatera Barat, Perguruan Tinggi, Lembaga swadaya masyarakat (LSM), dan Mahasiswa dari utusan berbagai perguruan tinggi di Sumatera Barat. (Syafri)