PADANG, TOP SUMBAR–Forum Wartawan Parlemen (FWP) DPRD Kota Padang menggelar kegiatan bulanan diskusi dan tanya jawab yang diagendakan dengan calon Wakil Walikota Padang Desri Ayunda, Kamis (1/2/2018) siang. Dalam kegiatan tersebut, banyak hal yang dipaparkan Desri Ayunda tentang Padang Kota Tercinta.
Salah satunya mengenai Kota Padang berpotensi menjadi sentral perdagangan terbesar di Sumatera Barat, selain itu potensi wisatanya juga sangat luar biasa. Potensi itu tidak hanya ada di Pantai Padang (Muaro Lasak). Juga wisata bahari dan wisata alam air terjun nan indah nyaris terabaikan.
”Kita punya wisata bahari dan wisata alam air terjun nan indah, tapi selama ini nyaris terabaikan. Karena kita hanya terkosentrasi di Muaro Lasak,” ujar Desri Ayunda, dalam dialognya bersama anggota Forum Wartawan Parlemen (FWP) Kota Padang, Kamis, (1/2/2018).
Mantan anggota Balairung VG ini mengatakan, wisata bahari merupakan salah satu alternatif pariwisata berkelanjutan. Wisata bahari bukan semata kegiatan memperoleh hiburan dari berbagai suguhan alami lingkungan lautan dan pesisir serta daya tarik budaya.
Pulau Pasumpahan, Pulau Cubadak, dan Pulau Sikuai merupakan objek wisata bahari yang sangat strategis untuk dikembangkan. Mengangkat akses laut sebagai sarana pencapaian daerah tujuan wisata (DTW).
“Di beberapa objek yang ada ini, wisatawan bisa melakukan kegiatan diving (menyelam), Swimming (berenang), fishing (memancing), boating, ataupun sailling. Pantainya juga bisa untuk kegiatan surfing (berselancar), kuncinya adalah komitmen. Semuanya tidak akan pernah terwujud apabila kita tidak memiliki komitmen untuk membangun dunia wisata Kota Padang secara serius,” tegas Desri.
Namun, mantan Komisaris Utama PT. Pasoka Sumber Karya ini, mengingatkan, industri pariwisata harus peka terhadap kerusakan lingkungan, misalnya pencemaran limbah, sampah yang bertumpuk, dan kerusakan pemandangan yang diakibatkan oleh pembalakan hutan, gedung dengan ketidaksesuaian arsitektur, serta sikap penduduk yang tidak ramah.
“Aspek lingkungan lebih menekankan pada kelestarian ekosistem dan biodiversitas, pengelolaan limbah, penggunaan lahan, konservasi sumber daya air, proteksi atmosfer, dan minimalisasi kebisingan dan gangguan visual. Selain lingkungan, sosial-budaya pun menjadi aspek yang penting diperhatikan,” katanya.
Pariwisata merupakan salah satu kegiatan yang memberi kontribusi persentuhan budaya, antaretnik, dan antarbangsa. Ia mengatakan pentingnya, memperhatikan kepuasan penduduk lokal, keamanan dan keselamatan, serta kesehatan publik. Pariwisata juga akan berdampak langsung terhadap persoalan pemerataan usaha dan kesempatan kerja.
“Belum lagi potensi wisata kuliner dan wisata budaya, yang harus disatu paketkan dengan wisata alam. Sehingga para wisatawan saat berkunjung ke Kota Padang, mendapatkan semuanya, alamnya, budayanya, dan kulinernya,” ujar Desri.
Desri Ayunda menegaskan, pariwisata dan perdagangan menjadi program utamanya apabila kelak masyarakat Kota Padang memilih pasangan Emzalmi-Desri sebagai Walikota dan Wakil Walikota Padang pada Pilkada 2018 yang akan datang.
“Pariwisata dan perdagangan diharapkan dapat mengangkat kembali perekonomian warga Kota Padang yang terpuruk paska gempa tahun 2009 yang lalu,” pungkas Desri Ayunda. (H)