Bank Pembangunan daerah (BPD) Sumbar atau Bank Nagari menggelar Press Conference Gerakan 2000 Hafizh Quran di Sumatera Barat, dengan menggandeng duta Al QuranIndonesia (DQI), dan Transmar Padang meluncurkan gerakan itu di kantor pusat jalan Pemuda no 21 Padang.
Kegiatan ini didukung dan menghadirkan Chairul Tanjung, Sandiaga Uno, Irwan Prayitno, Mahyeldi Ansharullah, Sekdaprov, ACT, Sutjahja Nugroho (FIF Astra), Darwisman (OJK), Bank Indonesia, Satria (GM Carefour), Ahmad Permana (dirut Bank Muamalat) dan undangan lainnya.
Tujuan Gerakan Hafizh 2000 Quran adalah untuk mencetak generasi muda yang Qurani dan berkualitas. Kegiatan awal dimulainya gerakan 2000 Tahfiz Quran di Sumatera Barat, adalah untuk menciptakan generani muda yang Qurani. Program ini terselenggara atas kerjasama Bank Nagari dengan Duta Quran Indonesia.
Hadir dalam acara tersebut, Direktur Utama Bank Nagari Dedy Ihsan, Direktur Kredit dan Syariah Bank Nagari Hendri. Juga hadir Ustad Farrel M. Rizky dari Duta Quran Indonesia bersama Penasehat DQI Sandiaga Uno yang juga Wakil dari Walikota Jakarta serta Satria Hamid dari Transmar, Dalam hal ini Unit Usaha Syariah (UUS) Bank Nagari merupakan pelaksana program.
Gubernur Sumatera Barat, Irwan Prayitno
sangat mengapresiasi diadakannya gerakan 2000 Hafiz Quran 2018 yang diselenggarakan oleh Bank Nagari dan Yayasan Duta Quran Indonesia di Kota Padang, Sabtu, (20/1/2018)
“Kami sangat mengapresiasi gerakan 2000 hafizh di Kota Padang, Provinsi Sumbar mempunyai visi Sumbar sejahtera dan madani, sedangkan madani adalah penjelasan dari masyarakat yang beradab dari nilai-nilai Quran,” ungkap Irwan.
Lebih lanjut, Irwan menjelaskan bahwa anjuran membaca Quran bagi masyarakat Sumbar yang mayoritas beragama Islam terkadang dinilai oleh sebagian pihak tidak demokrasi, begitu juga dengan pemberlakuan Perda Syariah yang dianggap intoleran.
“Bahkan Sumbar untuk Indeks Demokrasi Indonesia (IDI) masuk kategori buruk, namun kita harus menyadarinya bahwa indikator demokrasi tergantung kepada masyarakat kalau masyarakat suka dengan anjuran membaca Quran dan Perda Syariah itu bukan berarti Sumbar tidak demokrasi malahan yang tidak demokrasi tersebut ketika ada penolakan-penolakan dari daerah,”ujarnya.
Direktur Utama Bank Nagar, Dedi Ihsan gerakan ini adalah pengembangan dari program 100 Hafizh Quran di Tanah Datar yang digagas UUS Bank Nagari tahun 2016 . Kami berfikir bagaimana kalau program hafizh yang tadinya hanya terkosentrasi pada daerah Tanah Datar lebih luas lagi untuk kop Sumatera Barat.
Direktur Utama Bank Nagar, Dedi Ihsan menyebutkan bahwa Bank Nagari akan menerima guru tahfiz tanpa tes untuk ditempatkan di Sekolah Tahfizh nantinya. Dengan menghafal Alquran, lanjutnya manusia akan dijaga dari fitnah dan lebih semangat serta lebih bersyukur menjalani kehidupan.
“Kalau mau bahagia ya kita semua harus ramai-ramai baca Alquran karena Alquran menawarkan solusi atas semua masalah,” ujar Irwan.
Kemudian ia menyebutkan pada 2017, gerakan seperti ini juga sudah dimulai dan menghasilkan 1.000 hafiz Alquran. Tahun lalu kegiatan ini kita laksanakan di Kabupaten Tanah Datar, katanya.
Untuk pendanaannya, ujar dia akan diatur oleh Bank Nagari dan juga Duta Quran Indonesia, kemudian juga PT Trans Retail Indonesia turut ambil bagain dalam pendanaan ini.
Direktur Utama Bank Nagari, Dedi Ikhsan mengatakan saat ini pihaknya telah membuka sebanyak 2.000 rekening untuk hafiz tersebut semua bantuan akan masuk ke rekening tersebut. Ada rekening penampungan dan akan dikoordinasi dengan pihak Duta Quran Indonesia bagaimana metode pengirimannya, ujarnya.
“Saya di rumah juga membantu masyarakat untuk menghafal Quran dengan mendirikan rumah tahfizh bagi masyarakat setempat,” katanya. (***)