Petugas Pemutakhiran Data Pemilih Riko Perdana menempelkan stiker tanda bukti Coklit Pilkada Padang 2018
PADANG, TOP SUMBAR — Hari Minggu biasanya dimanfaatkan oleh anggota keluarga untuk menikmati liburan setelah 6 hari melaksanakan rutinitas dalam memenuhi kebutuhan hidup.
Namun berbeda dengan Petugas Pemutakhiran Data Pemilih (PPDP) pemilihan Walikota dan Wakil Walikota Padang pada kegiatan pencocokan dan penelitian (Coklit) yang satu ini.
Riko Perdana PPDP, dibawah komando Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Padang. Petugas ini bekerja tampa mengenal hari libur dan bersantai ria dengan keluarga, demi mempertanggungjawabkan amanah yang telah diberikan oleh KPU Kota Padang.
“Dalam rangka men-Coklit data pemilih untuk pesta demokrasi Pilkada Kota Padang, Minggu ini kita sudah mendata rumah warga sebanyak 12 rumah, insyaallah kita bertugas sampai sore nanti,” kata Riko Perdana PPDP untuk Kecamatan Kuranji Kota Padang, pada TopSumbar.co.id, usai mendata keluarga Marnida Muslim di Perumahan Astek Kota Padang, Minggu (28/1).
Dilanjutkan Riko Perdana, sebagai petugas kita menginginkan agar masyarakat Kota Padang betul-betul terdata dan bisa memilih serta mengetahui cara dalam Pilkada Kota Padang 27 Juni 2018 nantinya.
Disisi lain Marnida Muslim warga Kota Padang yang menetap di Perumahan Astek Balai Baru Blok T, RT 03 RW 08, Kelurahan Kalumbuek Kecamatan Kuranji Kota Padang, mengatakan antusias warga Kota Padang dalam memilih pimpinannya sangat jauh berkurang.
“Hal tersebut dikarenakan minimnya sosialisasi yang didapatkan oleh masyarakat dari petugas pemilu. Disamping itu juga, memang tak bisa dipungkiri, bahwa kesadaran masyarakat dalam berpartisipasi untuk ikut dalam pesta demokrasi tersebut juga sangat minim,” kata Marnida Muslim.
Kita berharap melalui PPDP dari KPU Kota Padang, dilanjutkan Marnida Muslim, agar terus dapat melakukan sosialisasi seperti ini pada masyarakat yang notabenenya masih awam tentang cara memilih.
Dirumah tersebut PPDP mendata 2 keluarga yaitu keluarga Marnida Muslim dari 5 orang yang memilih 4 orang, sedangkan 1 orang lagi sedang berada di luar daerah. Sedangkan keluarga Teti Emilya dari 3 orang hanya memilih 2 orang, satunya lagi masih anak dibawah umur. (Syafri)