Wakil Ketua DPRD Provinsi Sumatera Barat Arkadius Datuak Intan Banno
PADANG, TOP SUMBAR — Berhentinya operasional Mall dan Hotel Basko, disebabkan oleh persoalan yang krusial. PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) Wilayah Padang memutuskan aliran listrik ke Mall dan Hotel selama proses eksekusi, dan hingga saat ini listrik di hotel dan mall tersebut belum tersambung kembali.
Dampak dari terhentinya aktifitas mall dan hotel dan tersebut, membuat ratusan karyawan terancam kehilangan pekerjaan. Puluhan Karyawan Mall dan Hotel Basko milik pengusaha lokal Basrizal Koto itu mendatangi Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Sumatera Barat, Kamis (25/1).
Puluhan Karyawan Mall dan Hotel Basko itu juga berharap pada DPRD Provinsi Sumatera Barat dapat menjembatani perusahaan tempat mereka bekerja dengan PT PLN agar menyambungkan kembali pasokan listrik sehingga perusahaan dapat beroperasi.
Wakil Ketua DPRD Provinsi Sumatera Barat Arkadius Datuak Intan Banno yang menerima kedatangan Karyawan Mall dan Hotel Basko tersebut mengungkapkan prihatin dengan nasib karyawan. Untuk persoalan hukum, dia tidak mau mengomentari namun dia berjanji akan memfasilitasi pihak manajemen dua perusahaan tersebut dengan manajeman PT PLN.
Setelah berdialog dengan perwakilan dari Mall dan Hotel Basko tersebut, Anggota DPRD Provinsi Sumatera Barat sebagai wakil rakyat yang menampung segala bentuk aspirasi dari masyarakatnya, Arkadius, Achiar langsung mengajak pihak Basko menemui pihak PT PLN Wilayah Padang untuk menemukan solusi dari permasalahan yang dihadapi oleh Mall dan Hotel Basko tersebut.
“Lepas dari persoalan hukum, DPRD Provinsi Sumatera Barat melihat dari beberapa sisi, investasi daerah yang tidak boleh terganggu, kemudian kesempatan pekerja dan kesempatan berusaha bagi masyarakat yang menggantungkan hidupnya dari Mall dan Hotel Basko ini, betul-betul berjalan dengan semestinya,” kata Arkadius Datuak Intan Banno.
Selain itu, dilanjutkan Arkadius Datuak Intan Banno, permasalahan yang terkait dengan pencitraan daerah, apabila di Sumatera Barat ini berivestasi susah, maka ini akan menjadi permasalahan bagi investor-investor yang akan datang ke Sumatera Barat. Apalagi Sumatera Barat ini adalah daerah wisata, sehingga investasi dari investor sangat diperlukan.
“Kita berharap permasalahan yang dihadapi oleh Mall dan Hotel Basko dengan PT KAI sekarang ini cepat selesainya, dengan memperhatikan poin-poin yang telah disebutkan,” ucapnya.
Ia menambahkan, menyangkut dengan jaringan instalasi listrik ke Mall dan Hotel Basko tersebut, dari hasil pertemuan DPRD Provinsi Sumatera Barat, dan Pihak Basko beserta pihak PT PLN Wilayah Padang telah mendapatkan solusi.
“Travo yang jadi kebutuhan Mall dan Hotel Basko tersebut harus berada ditempat tersebut, pihak PT KAI kita minta untuk berkenan mengizinkan pemasangan instalasi pada jaringan yang sudah ada. Demi kepentingan investasi daerah, kepentingan kesempatan kerja dan kesempatan berusaha bagi masyarakat. Dan melalui Jenderal Menejer PT PLN Wilayah Padang, agar ada kebijakan terkait dengan penggunaan aset-aset nasional yang telah dilindungi oleh undang-undang,” ujarnya.
DPRD Provinsi Sumatera Barat telah meminta pada pihak Mall dan Hotel Basko, untuk menyiapkan surat-surat serta mengirimkan pada pihak PT KAI dan PT PLN Wilayah Padang, serta pada DPRD Provinsi Sumatera Barat agar, Komisi I dibidang pemerintahan bisa mengawal proses hukum antara Pihak Basko dengan PT KAI.
Kedatangan DPRD Provinsi Sumatera Barat beserta pihak Mall dan Hotel Basko ke PT PLN Wilayah Padang, disambut baik oleh Para pimpinan PT PLN Wilayah Padang. (Syafri)