Petugas Pemutakhiran Data Pemilih KPU Kota Padang saat mendata keluarga Walikota Padang Mahyeldi, yang akan ikut dalam pesta demokrasi 27 Juni 2018.
PADANG, TOP SUMBAR — Untuk memastikan masyarakat Kota Padang ikut memilih dalam pesta demokrasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Walikota dan Wakil Walikota Padang, Petugas Pemutakhiran Data Pemilih (PPDP) Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Padang mulai mendata warga Padang yang tercatat dalam Daftar Penduduk Potensial Pemilih Pemilu (DP4).
Disamping mendata, PPDP juga diminta untuk sekaligus menyosialisasikan pemilihan Walikota dan Wakil Walikota Padang pada pemilihan serentak 2018, ke setiap warga yang ditemui. PPDP ini bekerja mulai 20 Januari sampai 18 Februari 2018.
Dengan waktu bersamaan, KPU melalui PPDP juga melaksanakan kegiatan pencocokan dan penelitian (Coklit) DP4 yang digelar serentak secara nasional. Coklit ini dilakukan dengan metode sensus (dicacah satu per satu-red) oleh PPDP, sehingga masyarakat Kota Padang betul-betul memiliki kesadaran untuk mengikuti pesta demokrasi Pilkada Walikota dan Wakil Walikota Padang ini.
Selain itu tujuan Coklit ini untuk menyusun dan memperbaiki daftar pemilih, agar mendapatkan data yang akurat pada pelaksanaan pemilihan Walikota dan Wakil Walikota Padang yang akan dilaksanakan pencoblosannya pada Rabu, 27 Juni 2018.
Data yang di-Coklit selama kurang lebih dari satu bulan itu, tidak hanya digunakan untuk Pilwako Padang, namun juga jadi dasar untuk menetapkan Daftar Pemilih Sementara (DPS) Pemilu Legislatif dan Presiden 2019.
Hari pertama, Sabtu (20/1) Tim Coklit yang dibentuk oleh KPU Kota Padang mengunjungi rumah Walikota Padang Mahyeldi. Dirumah tersebut PPDP mensosialisasikan metode pesta demokrasi dan siapa saja yang berhak atas pesta demokrasi tersebut.
“Kita sudah didatangi oleh KPU Padang yang sangat berpartisipasi dalam memastikan, seluruh masyarakat yang ber-KTP Padang terdaftar sebagai pemilih tetap di Pilkada Walikota dan Wakil Walikota Padang 2018 ini,” kata Mahyeldi usai memberikan data keluarganya ke PPDP untuk ikut berpartisipasi pada 27 Juni 2018 nanti.
Dilanjutkan Mahyeldi, kepastian dari data ini secara maksimal adalah tanggungjawab dari KPU, dan diharapkan pada masyarakat Kota Padang ikut pula berpartisipasi secara maksimal, dan pastikan bahwa kita di daftar oleh KPU sebagai pemilih tetap. Jika seandainya masih ada masyarakat yang belum didata dan didaftarkan, sebagai warga yang baik, maka marilah kita menginformasikan pada PPDP dan KPU Kota Padang, sehingga kita betul-betul bisa ikut dalam Pemilihan Walikota dan Wakil Walikota Padang.
“Untuk memaksimalkan dan meningkatkan kesadaran dalam pesta demokrasi, ketelibatan, keikutsertaan masyarakat sangat menentukan, karna satu suara sangatlah menentukan untuk keberlanjutan demokrasi dan pembangunan di Kota Padang ini,” ujarnya.
Setelah selesai mendata di rumah Walikota Padang Mahyeldi, kemudian Tim bertolak ke kediaman Budayawan Kota Padang Darman Moenir di Seteba, Kecamatan Nanggalo Kota Padang.
Kedatangan PPDP KPU Kota Padang untuk men-Coklit data, disambut baik oleh Darman Moenir beserta keluarga. “Kita sangat mendukung sekali pendataan yang dilakukan kembali oleh KPU, sosialisasi seperti ini harus terus di adakan ditengah masyarakat, sehingga kesadaran masyarakat dalam berpartisipasi dalam pesta demokrasi terus meningkat,” kata Darman Moenir waktu berdialog dengan PPDP KPU Kota Padang.
“Untuk Menindaklanjuti intruksi dari KPU RI untuk kegiatan pencocokan dan penelitian (Coklit) daftar pemilih untuk pemilihan Walikota, dan Wakil Walikota Padang Tahun 2018. KPU Padang beserta PPK dari 11 kecamatan, melalui PPDP mengunjungi rumah masyarakat untuk melakukan pendataan,” kata Yusrin Trinanda selaku Koordinator Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih Data Informasi dan Hubungan Masyarakat KPU Kota Padang.
Target kita adalah, dilanjutkan Yusrin Trinanda, melalui 1.704 PPDP di Kota Padang, jika dikalikan 5 berarti ada sekitar 5.000. Maka 8.000-10.000 rumah masyarakat yang telah didata oleh PPDP KPU Kota Padang, tentunya dihasil akhir nanti melebihi 10.000 pemilih yang telah didata.
“Sedangkan target nasional adalah 1.500.000 rumah, dan KPU RI insyaallah akan mencatat itu direkormuri, untuk pencacahan penduduk pemilih terbanyak di 20 Januari 2018, terhadap proses Coklit ini,” papar Yusrin Trinanda. (Syafri)