Pebalap dari Qinhai Tianyoide Cycling Team, Yonnatta Alejandro asal Venezuela saat di podium bersama juara II dan III
SOLOK SELATAN, TOP SUMBARĀ – Balapan etape terberat Tour de Singkarak (TdS) 2017, sukses dilewati oleh pembalap. Dan yang menjadi yang terbaik pada balapan yang dimulai dari Kota Solok menuju Padang Aro Solok Selatan, Sumatera Barat, Rabu (22/11) adalah Yonnatta Alejandro Monsalve.
Pebalap asal Venezuela ini mampu menorehkan hasil manis didebutnya pada balapan kalender UCI level 2.2 yang juga didukung penuh oleh Kementerian Pariwisata ini dengan catatan waktu 03 jam 57 menit 10 detik untuk menempuh jarak 153,2 Km.
Kemenangan yang diraih oleh Monsalve ini bisa dikatakan kejutan karena hingga Etape 4 TdS 2017, ada tiga nama yang menjuarai etape.
Robert Muller dua kali, Daniel Whitehouse dan Jamal Hibatulloh. Hasil ini mendongkrak posisinya diklasemen dari posisi sembilan menjadi tiga dengan total waktu 17 jam 24 menit 55 detik.
Tidak salah jika pebalap dengan nomor start 31 meluapkan kegembiraannya saat masuk finish. Apalagi kemenangan ini telah direncanakan dengan baik mengingat pada Etape 4 yang finish di Ngalau Indah Payakumbuh mampu finish diurutan ketiga.
“Hasil disini sesuai dengan strategi tim. Sebenarnya sejak Etape 4 kemarin kami berusaha untuk mengambil, tapi belum bisa. Dan baru hari ini saya bisa memenuhi target,” kata Monsalve usai menerima medali.
Menurut dia, hasil di Etape 5 ini akan dijadikan bekal untuk menyelesaikan perlombaan karena masih ada empat etape yang harus dijalani. Bahkan pada Etape 8 ada titik tanjakan (KOM) yang cukup tinggi tepatnya di Puncak Agam.
Etape 5 selain penuh dengan tantangan, semua pebalap juga dengan disuguhkan dengan keindahan alam disepanjang perjalanan. Selepas start kurang lebih 40 Km, pebalap disuguhi dengan Kebun Teh yang cukup luas. Beruntung saat melewati Kebun Teh cuaca cukup cerah.
Setelah itu, semua pebalap dan official dari 29 negara, dihadapkan dengan Danau Kembar yang menjadi salah satu ikon pariwisata di Sumatera Barat. Disekeliling Danau juga ditumbuhi pohon pinus yang menambah cantik pemandangan disekitarnya.
Masuk Kabupaten Solok Selatan, para pebalap melewati wisata budaya unik Kawasan Seribu Rumah Gadang yang berada di Jorong Koto Baru, Kecamatan Sungai Pagu. Di kawasan wisata ini, pengunjung dapat melihat langsung keindahan artistik Rumah Gadang, sebagai rumah adat asli Masyarakat Minangkabau.
Kawasan Seribu Rumah Gadang bahkan sudah menjadi ikon pariwisata unggulan Kabupaten Solok Selatan. Rumah Gadang yang berada di kawasan Seribu Rumah Gadang ini rata-rata berumur ratusan tahun, bahkan sebagian di antaranya sudah dibangun sejak tahun 1700-an.
Untuk menarik minat wisatawan baik lokal maupun mancanegara, pemerintah setempat saat ini memberdayakan Rumah Gadang di kawasan itu sebagai homestay (rumah tinggal) untuk wisatawan.
“Etape lima adalah rute yang disenangi oleh pebalap karena ada tanjakan, turunan yang curam hingga jalan yang lurus. Kami berharap Solok Selatan terus mendapatkan kesempatan menjadi tuan rumah. Apalagi tetangga sebelah yaitu Kerinci dan Sungai Penuh juga ingin bergabung,” kata Bupati Solok Selatan, Muzni Zakaria.
Sementara itu hasil Etape 5 ini juga mempengaruhi posisi klasemen umum kejuaraan yang masuk kalender UCI ini. Ghader Mizbani dari Tabriz Shahrdary Team Iran yang menguasai sejak Etape 2, tersingkir oleh Daniel Whitehouse yang sukses finis diurutan ketiga.
Ghader melepas yellow jersey setelah tidak mampu melanjutkan perlombaan setelah mengalami cedera yang didapat di Etape 2 yang finish di Kota Tua Sawahlunto. Kondisi ini membuat Daniel Whitehouse mengambilalih posisinya.
Hingga Etape 5, pebalap CCN Cycling Team ini membukukan total catatan waktu 17 jam 17 menit 07 detik. Sedangkan Yonnatta Alejandro Monsalve yang menjuarai etape lima berada diposisi tiga dengan catatan waktu 17 jam 24 menit 55 detik, atau selisih 7 menit 48 detik.
“Balapan hari ini cukup berat. Tapi saya bisa mengambilalih yellow jersey. Untuk itu saya akan terus berusaha mempertahankan posisi ini,” kata Daniel Whitehouse.
TdS 2017 yang digelar sejak 18 November lalu terus akan menyajikan kejutan perebutan podium setiap etape-nya dengan berlatar pemandangan memukau alam dan budaya bumi Minangkabau. (Syafri)