Wakil Ketua DPRD Provinsi Sumatera Barat, Arkadius Datuak Intan Banno
PADANG, TOP SUMBAR – Setelah terbang ke Jerman dan Amerika beberapa waktu lalu. Kali ini, lima (5) Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Sumatera Barat bakal kembali lagi berkunjung ke luar negeri.
Direncanakan, dalam waktu dekat, tepatnya tanggal 4-9 Desember sebanyak empat orang anggota dan satu orang unsur pimpinan DPRD akan berangkat ke Leiden, Belanda.
Sekretaris DPRD Provinsi Sumatera Barat, Raflis melalui Kepala Bagian (Kabag) Keuangan DPRD Provinsi Sumatera Barat Rismunandi, Kamis (16/11), menyebut, lima orang anggota DPRD Provinsi Sumatera Barat yang akan ke Belanda ini, pergi dalam rangka mendampingi Dinas Arsip dan Perpustakaan Provinsi Sumatera Barat ke Universitas Leiden.
Mereka yang akan pergi yakni, Wakil Ketua DPRD Provinsi Sumatera Barat Arkadius Datuak Intan Banno dari Fraksi Partai Demokrat, Marlina Suswati dari Fraksi Partai Golkar yang juga Wakil Ketua Komisi V, Saidal Masfiyudin dari Fraksi Partai Golkar yang juga anggota Komisi V, ada Sabar AS dari Fraksi Partai Demokrat yang juga anggota Komisi V, terakhir ada Rizanto Algamar dari Fraksi PDIP, PKB dan PBB yang juga anggota Komisi V DPRD Provinsi Sumatera Barat.
Dipaparkan Rismunandi, keberangkatan dewan ini adalah dalam rangka diajak oleh dinas terkait di pemerintahan provinsi, di sini dewan sifatnya hanya mendampingi.
“Kita belum bisa pastikan kelima-limanya akan berangkat, soalnya izin masih tengah diajukan ke Kemendagri,” ujar Rismunandi.
Rismunandi mengaku tak tahu pasti apa agenda ke Belanda itu. Namun secara umum dia menyebut anggota dewan ikut mendampingi dinas tersebut dalam menggali sejarah dan budaya Minangkabau di Belanda. Persisnya di Universitas Leiden Belanda.
“Kalau tak salah juga berkaitan dengan naskah kuno. Yang semuanya berkaitan tentang kebudayaan Minangkabau. Termasuk sejarah Imam Bonjol dan sejumlah tokoh lainnya,” katanya yang mengaku sedang berada di Jakarta.
Ketika ditanya soal anggaran Rismunandi belum bisa menyebutkan secara rinci. Katanya masih dalam kajian soal anggaran ini. Namun dia menyebutkan angaran yang digunakan, jumlahnya berbeda ketika kunjungan dewan ke Jerman pada Oktober lalu. Bisa saja berlebih atau berkurang. Misalnya untuk tiket, tergantung kurs dolar dan rupiah. Begitu juga untuk lainnya. Hal ini karena negara yang dikunjungi berbeda.
Untuk diketahui, anggaran yang digunakan tiga anggota dewan ke Jerman pada Oktober lalu itu berjumlah Rp 58 juta. Artinya setiap anggota dewan menghabiskan dana Rp 19,3 juta. Tiga anggota dewan yang ke Jerman saat itu adalah, Afrizal Ketua Komisi III dari Fraksi Golkar, Nofrizon Sekretaris Komisi II dari Fraksi Partai Demokrat dan Ismunandi Sofyan Sekretaris Komisi III DPRD Provinsi Sumatera Barat dari Fraksi Partai Gerindra.
Anggota dewan ini mendampingi dua Organisasi Pemerintah Daerah (OPD) Pemerintah Provinsi Sumatera Barat, yaitu Dinas kebudayaan dan Pariwisata mengikuti pameran ANUGA food Fair 2017 di Cologne Jerman 7-11 Oktober 2017.
Sedangkan anggota dewan yang berangkat ke Hawai sebanyak tiga orang. Yakni Erman Mawardi dari Fraksi PAN yang merupakan anggota Komisi IV, Yulfitni Djasiran dari Golkar, Sekretaris Komisi IV dan Ahmad Khaidir dari Gerindra, anggota Komisi IV. Keberangkatan ketiga-tiganya diajak Balitbang Sumatera Barat.
Wakil Ketua DPRD Provinsi Sumatera Barat, Arkadius Datuak Intan Banno saat ditemui di ruang kerjanya pada Hari Kamis (16/11), mengiyakan jika dirinya adalah salah satu yang akan berangkat.
Namun demikian, ia berharap hendaknya jangan ada yang alergi dengan keberangkatan DPRD ke luar negeri. Sebab sesuai aturan, yang disebut dengan pemerintahan daerah itu adalah DPRD bersama pemerintah provinsi. Karena itu sesuai undang-undang, DPRD memang dibolehkan untuk melakukan kunjungan ke luar negeri.
Anggaran untuk keberangkatan juga telah melalui perencanaan. Telah dibahas di APBD dan disetujui oleh Kemendagri. Selanjutnya setiap keberangkatan dewan terlebih dahulu juga harus mengantongi izin Kemendagri.
Disampaikan Arkadius Datuak Intan Banno juga, satu kali keberangkatan dewan paling banyak menghabiskan anggaran Rp 60 juta. Itupun kalau setiap lima orang yang diusulkan berangkat jadi pergi. Jika ada yang batal, anggaran yang dihabiskan juga tak sebanyak tadi.
Tak hanya itu, ada hal-hal subtansial yang ingin didapat pada setiap kunjungan tersebut. Misal untuk kunjungan ke Jerman beberapa waktu lalu agendanya adalah pameran. Sumatera Barat juga ikut sebagai peserta dalam pameran tersebut.
Sementara di Leiden Belanda, kunjungan akan dilakukan ke perpustakaan dan arsip.
Salah satunya menelusuri arsip silsilah Raja Pagaruyung yang kerap diperselisihkan, di Leiden ini arsip terkait itu terbilang lengkap. (Syafri)