TANAH DATAR, TOP SUMBAR–Ambruknya jembatan yang menjadi urat nadi ekonomi masyarakat Turawan Nagari III Koto Kecamatan Rambatan pada beberapa hari lalu, ditinjau langsung oleh Wakil Bupati Zuldafri Darma didampingi Kabid Bina Marga Roni Elisman, Rabu (11/10/17).
Dalam kesempatan itu Wabup Zuldafri sampaikan pemerintah daerah dalam waktu dekat akan memasang leger sebagai pengganti jembatan. “Pemerintah daerah sangat memahami kesulitan masyarakat dengan ditutupnya akses jalan akibat jembatan tidak layak pakai lagi,” sebut Wabup di depan beberapa warga setempat.
“Anak sekolah, pegawai, pedagang tentunya merasakan dampaknya setiap hari karena harus berbelok menuju Galogandang yang akan menambah jarak dan waktu tempuh,” kata Zuldafri.
“Solusi jangka pendek, Dinas PU dalam waktu dekat akan memasang leger sebagai pengganti jembatan sehingga kendaraan roda dua sudah bisa melewati jembatan ini,” tutur Zuldafri yang juga turut didampingi jajaran kantor Camat Rambatan dan Seknag III Koto.
Ditambahkan untuk jangka panjang, melihat kondisi pondasi jembatan yang sudah tergerus aliran sungai akan dibangun kembali dengan perkiraan biaya Rp. 4 Milyar.
“Pembangunan jembatan secara permanen sebagai pengganti jembatan yang amblas itu belum bisa kita lakukan pada tahun ini mengingat tahapan anggaran tidak memungkinkan lagi, namun akan kita upayakan pada anggaran 2018,” jelasnya lagi.
Salah seorang tokoh masyarakat saat berbincang-bincang dengan Wabup mengatakan dengan adanya leger nantinya akan sangat bermanfaat bagi masyarakat sebelum dibangun jembatan pengganti.
“Mudah-mudahan pemerintah daerah segera memasang leger sehingga akses masyarakat lebih lancar walaupun belum bisa normal,” harapnya.
Dari keterangan masyarakat setempat, jembatan yang berlokasi persis di samping pasar Turawan itu menghubungkan 10 jorong di Nagari Turawan dibangun pada tahun 1966 dan empat tahun yang lalu jembatan direnovasi dan diperlebar melalui kegiatan PNPM Mandiri.
Jembatan yang lebih kurang memiliki panjang 12 meter ini telah tiga kali dihantam banjir sehingga pondasi jembatan itu mulai tergerus mengakibatkan ketahanan jembatan itu semakin berkurang dan akhirnya sebagian amblas pada Sabtu sore 7 Oktober 2017 yang lalu. (H/Hms)