Kapolda Sumbar Irjen Fakhrizal saat menerima penghargaan dari Ketua Umum BPI KPNPA RI Drs. Tb. Rahmad Sukendar
PADANG, TOP SUMBAR – Ketua Umum Badan Peneliti Independen Kekayaan Penyelenggara Negara Pengawas Anggaran (BPI KPNPA RI) Drs. Tb. Rahmad Sukendar, menyerahkan piagam penghargaan Award BPI KPNPA RI kepada Kapolda SumateraBarat, Irjen Fahkrizal.SH.MH.
Penyerahan piagam tersebut dilangsungkan di ruang kerja Kapolda, gedung Polda Sumatera Barat, Kamis (19/10).
Berdasarkan survey yang dilakukan secara independen oleh BPI KPNPA RI, Kapolda Sumatera Barat patut untuk diacungkan jempol. Hal ini dinilai semenjak Fahkrizal menjabat Kapolda di Kalimantan Tengah.
Adapun penilaian lain yang di ambil berdasarkan dari tingkat kepuasan publik terhadap kinerja Polisi.
Utamanya Polda Sumatera Barat, dalam melaksanakan tugas yang diamanatkan oleh negara, dan juga sejalan dengan program Kapolri yaitu Profesional, Moderen dan Terpercaya atau yang dikenal dengan singkatan “PROMOTER”.
Penyerahan tersebut berlangsung cukup akrab dan familiar, Kapolda Sumatera Barat menerima baik atas pemberian Award oleh BPI KPNPA RI tersebut.
Dikesempatan lain, Kapolda Irjen Fahkrizal, menjelaskan bahwa program prioritas bapak Kapolri Jendral Titio Karnavian dikenal dengan nama PROMOTER, yaitu kepanjangan dari Profesional, Modern, Terpercaya.
“Sebenarnya semua point kegiatan yang ada di dalam program tersebut sudah dilaksanakan oleh POLRI. Tetapi dengan program PROMOTER ini agar semua pelayanan dan kegiatan Polisi meningkat dan menambah kepercayaan dari masyarakat,” kata Fakhrizal selaku Kapolda Sumatera Barat.
Selain itu, Kapolda juga menjelaskan dari maksud PROMOTER dari setiap penggalannya. Maksud dari “Profesional” yaitu menyatu kepada tugas pokok, anggota harus menguasai bidangnya. Misalnya Intel, Lantas, Sabhara dan bidang yang lainnya, sebutnya.
“Modern” dalam promoter ini diartikan sebagai Konsep. Jadi tidak hanya peralatan saja yang modern tetapi Konsep Kepolisian juga harus modern. Konsep Kepolisian tradisional atau militeristik harus dihilangkan, maka seorang anggota Polri harus bisa melakukan atau mengedepankan pencegahan, sehingga contoh dari modern yaitu anggota yang dulu reaktif sekarang diganti proaktif, sebut Fakhrizal .
Selanjutnya terpercaya menyangkut masalah cultural.
“Artinya dalam melaksanakan tugas, Kepolisian harus bebas dari KKN, guna terwujudnya penegakan hukum yang obyektif, transparan, akuntabel, dan berkeadilan,” imbuh Kapolda.
Kapolda berharap seluruh anggota Polda Sumatera Barat, dapat lebih memahami dan melaksanakan Program tersebut.
Dilanjutkan Fahkrizal, dalam era globalisasi, institusi Polri harus mampu dan bisa bersinergi dengan segala lapisan, tentunya agar tercipta image Polri yang bukanlah untuk ditakuti, akan tetapi adalah sebuah institusi yang dapat mengayomi serta melindungi masyarakat luas.
“Penegakkan hukum, utamanya di Provinsi Sumatera Barat ini, dilaksanakan tanpa tebang pilih.
Hukum harus tetap menjadi panglima dinegeri ini”, kata Kapolda dengan mengingatkan para penegak hukum.
Acara tersebut juga dihadiri oleh Ketua DPW BPI KPNPA RI Sumatera Barat, Sori Hutagalung berserta Sekretarisnya Herman Tanjung. Acara pemberian penghargaan tersebut ditutup dengan berdoa bersama. (Red)
Sumber : Mklmt