Wakil Ketua Majelis Syuro PKS Hidayat Nur Wahid
JAKARTA, TOP SUMBAR – Hubungan antara Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kembali ‘memanas’ terkait Pansus Hak Angket KPK. PKS meminta DPR RI dan KPK tak gaduh dan bersatu untuk memberantas korupsi.
“Semestinya memang seluruh pihak bersatu padu untuk menguatkan komitmen pemberantasan korupsi,” ujar Wakil Ketua Majelis Syuro PKS Hidayat Nur Wahid di Kantor DPP PKS, Jl TB Simatupang, Jakarta Selatan, Minggu (3/9).
PKS meminta Pansus Angket dan KPK mengerjakan kewenangannya masing-masing. Selain itu, Hidayat berharap Pansus Angket dan KPK ingat pada komitmennya masing-masing.
“Dulu Pansus bilangnya tidak untuk melemahkan KPK, berarti kan untuk menguatkan KPK. Begitu juga dengan KPK harus menegaskan dia tidak antikritik. Ya dia harus mendengar kritik-kritik yang rasional untuk kemudian menghadirkan kinerja yang bagus,” pintanya.
Wakil Ketua MPR ini juga menanggapi kedatangan Direktur Penyidikan KPK Brigjen Aris Budiman ke Pansus Angket. Ia meminta tidak ada upaya untuk membenturkan antara Pansus Angket dengan KPK.
“Memang harusnya tidak ada yang saling memanfaatkan. Memang seharusnya semuanya betul betul memberanikan diri dengan bukti supaya kemudian rakyat tidak dibikin bingung dan koruptor kemudian menjadi tertawa dan menari nari karena konfkik yang terjadi atau adu domba yang bisa dilakukan kemudian menjadi tidak fokus masing-masing lembaga,” tutupnya. (Ayi)