Masyarakat Pantai Cermin ronda bersama, pasca teror makhluk ghaib
KABUPATEN SOLOK, TOP SUMBAR – Kejadian luar biasa menimpa wilayah Kabupaten Solok dalam satu bulan terakhir ini. Masyarakat dihebohkan dengan munculnya makhluk misterius yang sangat meresahkan ribuan warga yang tinggal di 14 Jorong di kenagarian Surian.
Masyarakat di dua nagari tersebut, sudah dibuat resah sejak dalam sebulan terakhir, dengan munculnya mahkluk misterius telanjang dan memakai tutup mata warna hitam yang sangat meresahkan masyarakat.
Anehnya lagi, sosok mahkluk ajaib ini muncul tidak mengenal waktu baik siang maupun malam hari dengan mengincar korbannya.
Terutama anak baru gede (ABG) dan wanita hamil secara tidak senonoh dengan meraba bagian-bagian terlarang dari korbannya.
Bahkan sesuai informasi yang dihimpun Koran Padang di tempat kejadian perkara (TKP), sudah puluhan warga yang menjadi korban makhluk misterius itu.
“Rata-rata korban yang diincar makhluk misterius ini adalah wanita hamil dan anak-anak ABG usia dibawah 15 tahun,” jelas Syaiful Anwar, Camat Pantai Cermin, Rabu (30/8).
Ia menambahkan, masyarakat Surian yang tersebar di 14 jorong, benar-benar panik dan tidak bisa beraktivitas karena ancaman makhluk misteri itu.
“Sudah sebulan lebih lamanya warga kami tidak bisa beraktivitas karena takut ancaman makhluk aneh itu. Jadi warga kami minta ketenangan dan berharap makhluk itu tertangkap atau meninggalkan nagari kami,” tutur Walinagari Surian, Edi Mardin.
Tokoh masyarakat Pantai Cermin, Azwirman, yang juga anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Solok, juga ikut ronda malam bersama warga Pantai Cermin.
Ia menyebutkan bahwa masyarakat Pantai Cermin saat ini butuh rasa aman dan perlindungan.
“Kami minta masalah ini kita tangani secara bersama baik oleh Pemerintah Kabupaten Solok maupun pihak Polres Arosuka, agar bisa menangkap atau mengusut makhluk misteri ini. Kalau tidak, masyarakat akan kesulitan berusaha dan takut keluar rumah karena selalu dihantui makhluk itu, apalagi mereka yang punya anak ABG dan wanita hamil,” jelas Azwirman.
Pihaknya juga berharap agar masyarakat Pantai Cermin yang ada di dua nagari, bisa kembali hidup damai seperti semula.
Azwirman juga menyebutkan bahwa sampai saat ini sudah puluhan korban wanita hamil dan ABG yang menjadi korban terror makhluk misterius itu yang dibawa ke Puskesmas dengan luka cakar atau yang lainnya, hingga membuat korbannya trauma yang mendalam.
Bahkan salah seorang korbannya, Rita warga Surian, sampai saat ini belum bisa diajak bicara karena sangat ketakutan dan dari wajahnya tampak trauma yang mendalam.
Sosok makhluk aneh telanjang dan memakai tutup mata warna hitam itu, benar-benar sudah membuat kecemasan warga surian tingkat tinggi.
Beberapa orang warga juga sudah melihat langsung dengan mata telanjang, kemudian langsung menghilang seperti di dalam film misteri.
“Ini benar-benar ajaib, saya sempat memotret makhluk tersebut dan juga warga lain, namun sesaat mau di fhoto dia langsung menghilang,” terang Azwirman.
Makhluk misteri itu jumlahnya ada tiga dan menurut warga setempat, mungkin juga makhluk makhluk ghaib atau juga bisa manusia yang sedang mempraktekan ilmu hitam yang sedang mereka pelajari.
Korban terakhir terjadi pada Rabu dinihari, dimana seorang anak ABG digerayangi oleh makhluk misteri itu di jorong Tambang, nagari Surian.
Saat malam hari tiba, warga pantai Cermin yang laki-laki berkumpul untuk ronda dan wanita serta anak-anak tidur dalam rumah kerabat secara bersama-sama.
Wakil Bupati Yulfadri Nurdin, juga sudah turun ke Pantai Cermin bersama Wakapolres Arosuka Kabupaten Solok, untuk berdialog dan mencari solusi dengan walinagari, tokoh masyarakat, niniek mamak, Camat Pantai Cermin, anggota DPRD asal Lolo dan Surian serta para walijorong se Kecamatan Pantai Cermin.
Saat itu, pertemuan digelar di Kantor Camat Pantai Cermin dan disepakati Polres Arosuka membantu dengan menurunkan 10 orang personil setiap hari dibantu anggota Polsek Pantai Cermin untuk memberi perlindungan kepada warga.
“Namun sampai saat ini terror makhluk misteri itu terus melancarkan aksinya dan masyarakat hidup dalam kegelisahan. Jadi kami minta pihak Pemkab Solok dan Polisi mencarikan solusi yang lebih serius lagi,” jelas Deni (45) warga Pantai Cermin.
Ia mengatakan, saat ini masyarakat tidak berani ke luar rumah untuk ke pasar atau bekerja dikebun atau di sawah, karena takut dari terror makhluk misteri itu.
Pihak pemuda dan masyarakat serta dibantu anggota Polres Arosuka, kini terus berupaya membongkar dan melacak keberadaan makhluk misterius yang meresahkan warga di perkampungan warga itu. (Andar)