PADANG, TOP SUMBAR–Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto menilai Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) – Sekolah Menengah Analis Kimia (SMAK) dan Sekolah Menengah Teknologi Industri (SMTI) Padang adalah sekolah kejuruan terbaik di Indonesia saat ini. SMK ini menghasilkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang kompeten untuk kebutuhan dunia industri.
“SMK-SMAK dan SMTI Padang menerapkan pendidikan vokasi industri yang membangun link and match antara industri dengan SMK sehingga menghasilkan tenaga kerja yang kompeten,” kata Airlangga saat menghadiri prosesi wisuda dan pelantikan 342 lulusan SMK-SMAK dan SMTI Padang di UPI Convention Center, Sabtu (26/8/2018).
Menteri Airlangga menambahkan, Seluruh lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dan Politeknik di lingkungan Kementerian Perindustrian terserap industri pada saat wisuda. Ini karena lulusan yang dihasilkan memiliki kompetensi dan “link and match” dengan kebutuhan sektor industri.
Sesuai program vokasi industri yang diluncurkan Kemenperin, yaitu membangun “link and match” antara industri dengan SMK. Program ini juga menjadi “role model” seluruh SMK di Indonesia.
“Diharapkan ke depan semakin banyak SMK menghasilkan lulusan berkompetensi dan sesuai dengan kebutuhan industri,” katanya.
Sementara itu, Kepala Pusat Pendidikan dan Latihan (Kapusdiklat) Kemenperin Mujiono mengatakan, SMK-SMAK dan SMTI Padang sebagai contoh SMK yang berhasil mengantarkan lulusannya diserap industri. Sebanyak 85 persen lulusan SMAK dan SMTI Padang terserap industri pada saat wisuda dan akan terserap seluruhnya paling lama masa tunggu 6 bulan.
Selain berbasis kompetensi, kata Mujiono, pendidikan di SMAK dan SMTI dilengkapi dengan “teaching factory”, “wokshop” dan laboratorium. Dengan sistem ini, terbukti menghasilkan siswa berkualitas yang ditunjukkan dengan prestasi yang diraih.
SMAK Padang menduduki peringkat pertama SMK dengan nilai UN tertinggi di Provinsi Sumatera Barat, lima kali berturut-turut. Sedangkan SMTI Padang berada pada peringkat empat nilai UN tertinggi SMK di Sumatera Barat.
Lebih lanjut Kapusdiklat yang membawahi langsung unit pendidikan di lingkungan Kemenperin itu menjelaskan, dari 342 lulusan yang diwisuda hari ini sudah memperoleh sertifikasi kompetensi.
Selain itu, untuk mewujudkan sekolah bertaraf internasional, kedua SMK juga sudah mengembangkan kerjasama internasional dengan Australia dan Belanda. SMAK Padang kerjasama dengan Hobart Institute Technology, Australia dan SMTI Padang dengan Vapro International, Belanda.
“Untuk meningkatkan daya saing di pasar kerja internasional, lulusan hari ini juga sudah mendapatkan sertifikat TOEIC,” terangnya.
Pada wisuda kali ini, SMAK Padang yang menempuh masa pendidikan empat tahun meluluskan 174 lulusan dan SMTI sebanyak 168 lulusan dengan masa belajar tiga tahun. Sebanyak 174 lulusan SMAK disamping dilantik lulusannya juga disumpah sebagai analis kimia.
Istimewanya, pelantikan lulusan tahun pelajaran 2016/2017 selain dihadiri Menteri Perindustrian dan sejumlah pejabat eselon I Kemenperin juga dihadiri Wakil Gubernur Sumatera Barat Nasrul Abit dan Walikota Padang Mahyeldi Ansharullah.
Wagub Nasrul Abit menyebut, keberadaan SMAK dan SMTI Padang seperti mendapatkan jalan terang untuk format SMK di Sumbar. Selama ini diakuinya masih meraba-raba untuk sistem SMK pasca pelimpahan kewenangan SMA dan SMK ke pemerintahan provinsi.
Adanya program vokasi industri dengan semboyan “sekali dayung, lima pulau terlampaui” akan diterapkan juga pada 113 SMK di Sumbar. Lima pulau tersebut seperti dikatakan Kapusdiklat Mujiono yaitu, pencapaian hasil UN tinggi, setifikasi kompetensi, sertifikat internasional, setifikat kecakapan komunikasi internasional dan serapan industri.
“Setahun kepindahan SMK ke provinsi, kami belum mendapatkan format yang tepat. Adanya SMK-SMAK Padang ini dapat dijadikan rujukan,” kata Wagub.
Sedangkan Walikota Padang H. Mahyeldi Ansharullah juga sangat mendorong SMAK dan SMTI menambah ruang belajar serta menambah penerimaan siswanya. Walikota ingin lebih banyak anak-anak dari Kota Padang yang diterima agar dapat langsung bekerja.
“Alhamdulillah, permintaan penambahan ruang belajar dan penambahan siswa ini direspon Kemenperin sehingga bisa lebih banyak anak-anak kita diterima,” kata Mahyeldi. (H/Hms)